Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Perlu Diwaspadai, Alergi Dapat Mengancam Jiwa

Foto dari freepik
Foto dari freepik

Alergi merupakan suatu perubahan reaksi atau respon pertahanan tubuh yang menolak dan tidak tahan terhadap zat-zat asing pemicu alergi. Zat-zat asing tersebut disebut dengan alergen. Di Indonesia, angka kejadian alergi berkisar antara 20% – 64%. Reaksi alergi yang umum dijumpai, tambahnya, bisa berupa alergi kulit seperti urtikaria / biduran dan alergi pernafasan berupa rinitis alergi.

Gejala atau reaksi alergi memiliki tingkat keparahan yang bervariasi, mulai dari yang umum sampai yang parah (anafilaksis). Reaksi umum Alergi bisa berupa: bersin dan hidung gatal, berair atau tersumbat (rinitis alergi); mata gatal, merah, berair (konjungtivitis); sesak napas dan batuk; ruam merah yang menonjol dan gatal; bibir, lidah, mata atau wajah bengkak; sakit perut, merasa sakit, muntah atau diare; kulit kering, merah dan pecah-pecah. 

Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI, dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Alergi Imunologi Klinik mengatakan, “Misalnya, salah satu cara melihat tingkat keparahan alergi bisa menggunakan SCORAD (Score of atopic dermatitis), suatu indeks yang bisa menilai derajat keparahan inflamasi Dermatitis Atopik dengan menilai luas luka, tanda inflamasi (eritema, indurasi, ekskoriasi, papul, likenifikasi), keluhan gatal dan gangguan tidur,” jelasnya.

Komplikasi dari alergi tentu beragam tergantung dari bentuk reaksinya. Salah satunya reaksi alergi disebut anafilaksis atau syok anafilaksis yang dapat mengancam jiwa. Reaksi alergi ini jarang terjadi, namun tetap harus diwaspadai karena bisa menyebabkan gagal napas akut dan dalam beberapa kasus yang parah ditemukan edema laring akut, bronkospasme, hipotensi, sianosis dan syok.

Maka dari itu, perlunya mengenali alergi sejak dini dengan mengetahui faktor apa saja yang menjadi pemicu alergi supaya bisa dihindari dari adanya kemungkinan timbulnya gejala. Selain itu dari diri sendiri bisa juga melakukan dengan mengubah gaya hidup, misalnya menggunakan filter udara dan menghindari alergen. Namun, yang lebih penting adalah pemilihan obat yang tepat sehingga penderitanya dapat meredakan gejalanya dengan lebih cepat dan kembali produktif tanpa gangguan. Perawatan alergi mencakup obat seperti antihistamin untuk mengontrol gejala yang ada. Obat ini dapat digunakan saat alergi terjadi dan saat merasa gejala reaksi alergi untuk mencegah reaksi berlebihan.

“Misalnya seperti pada Biduran dan Rinitinis Alergi. Selain harus mengenali dan menghindari alergennya, pejuang alergi juga harus selalu sediakan antihistamin yang tepat dan bekerja cepat seperti Incidal-OD® sebagai obat darurat untuk mengantisipasi munculnya gejala alergi tanpa diduga,” tutur Prof. Iris.

Pejuang alergi dapat mengonsumsi sehari sekali obat Incidal-OD® ketika alerginya kambuh, lalu penderitanya akan merasakan redanya alergi setelah 20-40 menit. Dengan demikian, penderita alergi bisa langsung kembali aktif dan produktif dalam kegiatannya.

Dr. Gunawan Purdianto, MA Manager & Medical Expert – GM PT Bayer Indonesia mengatakan “Kemudian yang juga perlu digaris-bawahi adalah Incidal-OD® minim atau hampir tidak ada risiko interaksi dengan obat-obatan lain,” tutupnya.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *