Mengatasi Stress Menjelang Kompetisi

 

Menghadapi kompetisi, terutama pertandingan olahraga baik tim maupun perorangan, sering membuat si kecil stress. Tekanan bisa datang dari dirinya sendiri berupa sikap perfectionist dan tekad untuk menang. Bisa juga berasal dari luar, seperti pelatih, teman-teman hingga keluarga.

Dampak stress bisa positif, bisa juga negatif. Positif karena dapat memberinya kekuatan lebih pada stamina, membuatnya fokus dan berhati-hati. Tetapi seringkali efek negatifnya lebih besar, seperti mudah lelah dan frustasi.

Bantulah si kecil untuk mengatasi stress menjelang kompetisi dengan cara relaksasi seperti ini:

• Menarik nafas dalam-dalam. Ajak si kecil ke tempat yang tenang, lalu duduk dan menghela nafas dalam-dalam secara perlahan. Tahan nafas sekitar 5 detik dan hembuskan pelan-pelan. Ulangi sampai lima kali.
• Meregangkan otot. Dorong lengan yang diregangkan di depan dada ke arah berlawanan dengan lengan satunya lagi untuk mengontraksi otot. Tahan 5 detik dan lakukan bergantian masing-masing lima kali. Lakukan juga kontraksi otot pada kaki dengan cara mengangkat lutut dan menahannya selama 5 detik secara bergantian.
• Memvisualisasi. Pejamkan mata dan bayangkan tempat yang damai, tenang, indah dan bikin bahagia. Bayangkan stress terbang meninggalkan kita. Moms & Dads bisa juga meminta si kecil membayangkan kemenangan. Ini berguna untuk menenangkan saraf dan meningkatkan rasa percaya diri.
• Menyatukan pikiran. Ajak si kecil untuk fokus pada situasi saat ini dan tidak perlu memikirkan apa yang akan terjadi nanti. Hentikan pikiran negatif dan berusaha untuk positive thinking. Beri semangat si kecil dan yakinkan bahwa ia mampu melakukannya.

Selain menenangkan si kecil di menit-menit terakhir menjelang pertandingan, Moms & Dads bisa membantunya jauh hari dengan:

• Memastikan ia makan teratur dengan menu seimbang dan tidur cukup, terutama malam menjelang pertandingan.
• Mengajaknya bermain. Ajak si kecil untuk bersantai dan melupakan sejenak persiapan pertandingannya. Mungkin Moms & Dads bisa mengajaknya nonton bioskop, jalan-jalan sebentar atau bermain bersama teman sebaya.
• Hindari pikiran perfectionist. Tidak perlu berusaha tampil sempurna karena semua orang pasti pernah salah. Dukung si kecil untuk kembali bangkit setelah melakukan kesalahan.