Terapi Pijat Optimalkan Imunitas
|Terapi pijat untuk kesehatan bukan sesuatu yang baru dalam tradisi masyarakat Indonesia. Sejak jaman dulu orang sudah mengenal terapi ini untuk mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan sendi, otot dan tulang, seperti pegal, otot kaku dan terkilir. Dalam perkembangannya, terapi pijat juga dipercaya sebagai salah satu solusi untuk mengatasi kelelahan fisik dan mengusir stres.
Bukan hanya orang dewasa, anak kecil bahkan sejak bayi pun sudah bisa menjalani terapi ini. Terapi yang dilakukan secara teratur, sesuai dengan tata cara dan teknik pemijatan yang benar, bisa mendatangkan banyak manfaat buat si kecil yang kita cintai.
Dokter spesialis anak dari Brawijaya Women and Children Hospital, dr. A. Arhan Arif, SpA mengatakan, pijatan merupakan salah satu cara imbal stimulasi yang sehat pada perkembangan seluruh indra si kecil. Terapi pijat dapat memberikan efek positif kepada mereka. Untuk anak usia balita, efek yang ditimbulkan di antaranya perasaan rileks.
“Tumbuh kembang anak akan menjadi lebih baik. Biasanya setelah dipijat anak akan merasa lebih rileks sehingga jam tidurnya jadi teratur dan nyenyak. Selain itu, nafsu makannya akan bertambah dan anak cenderung lebih imun terhadap penyakit,” jelasnya.
Bagi bayi, efek dari terapi pijat juga sangat besar. Bayi yang lahir prematur dan sering dipijat umumnya akan mengalami kenaikan berat badan 20 – 47 % per hari setelah dipijat 3 x 15 menit selama 10 hari. Untuk bayi usia 1 – 3 bulan yang dipijat 15 menit dua kali seminggu, selama enam minggu akan mengalami kenaikan berat badan lebih tinggi dari kelompok bayi yang tidak dipijat. Ini disebabkan bayi yang dipijat mengalami peningkatan tonus nervus vagus atau saraf otak ke -10, yang membuat kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin naik sehingga penyerapan terhadap sari makanan menjadi lebih baik. Penyerapan makanan yang lebih baik akan menyebabkan si kecil cepat lapar dan sering menyusu.
Untuk keperluan pemijatan, menurut dr. Arhan, tidak perlu mengundang ahli pijat khusus. Pemijatan bayi bisa dilakukan sendiri oleh Moms & Dads. Terapi pemijatan yang dilakukan sendiri oleh orangtua malah berguna untuk membantu menumbuhkan hubungan emosional antara Moms & Dads dan si kecil.
“Sentuhan atau pijat pada bayi dilakukan dengan sentuhan ringan. Tekanannya seperti saat kita memijat kelopak mata kita, jangan terlalu keras. Nah… untuk Moms yang masih menyusui, terapi pijat juga akan meningkatkan produktivitas ASI karena bayinya cepat merasa lapar dan sering menyusu,” tutur dr. Arhan.