Moms Hamil Kembali Waspadai Virus Zika
|Wabah virus zika kembali merebak. Kali ini sepertinya para moms hamil perlu menunda niat untuk shopping di Singapura. Menurut artikel yang ditulis cnn.com pada 5 September, hanya dalam seminggu virus ini sudah menulari 258 orang di sana. Seorang nenek di Malaysia juga terkena setelah mengunjungi putrinya di Singapura.
Sama seperti demam berdarah dengue, virus zika ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti, yang hidup di negara tropis. Kebanyakan orang tidak menampakkan gejala akibat virus ini. Sebagian mengalami gejala seperti DBD, yaitu timbul demam, ruam, nyeri sendi, dan mata merah atau konjungtivitis. Bisa juga disertai sakit kepala, nyeri otot, nyeri bagian belakang mata dan muntah-muntah. Gejala ini rata-rata bertahan paling lama seminggu.
Terdengar biasa saja? Tidak untuk Moms hamil. Tertular zika di trimester kapanpun bisa berakibat cacat lahir pada janin. Cacat lahir yang paling serius adalah mikrosefalus atau otak tidak berkembang sempurna sehingga ukuran kepala lebih kecil dari normal. Akibatnya tumbuh kembang si kecil terhambat. Ia juga bisa mengalami masalah kesehatan lain, seperti kejang, kehilangan beberapa sturktur otak, hingga masalah penglihatan dan pendengaran.
Moms yang merencanakan kehamilan di tengah wabah zika sebaiknya tidak hanya menghindari gigitan nyamuk. Para pakar bahkan menyarankan untuk menunda karena virus ini dapat ditularkan melalui hubungan seks. Walaupun umumnya virus zika bertahan dalam darah sekitar seminggu setelah gejala awal, pada beberapa kasus virus ini masih ditemui di semen pria setelah 10 minggu.
Agar Moms & Dads dapat merencanakan kehamilan dengan lebih aman, sebaiknya melakukan tes darah dan urine bila mengalami salah satu gejala terpapar virus. Lakukan dalam kurun waktu dua minggu sejak kemungkinan terpapar, agar hasilnya lebih akurat.
Bila tidak ingin menjalani tes, Moms & Dads bisa menunggu sekitar 6 minggu sebelum melakukan konsepsi. Penundaan juga perlu walaupun Moms & Dads tidak melihat gejalanya. Saran pakar, konsepsi sebaiknya dilakukan minimal 8 minggu setelah merasa terpapar virus atau mengunjungi area wabah.
Begitu zika hilang dari aliran darah Moms, risiko janin mengalami cacat lahir pun menjadi nol. Kabar baiknya lagi, sekali terinfeksi virus ini, Moms akan menjadi kebal terhadap penularan virus zika. Tapi para peneliti belum dapat memastikan berapa lama kekebalan ini akan bertahan.