Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Kontraksi di Tahap Persalinan Aktif

Foto: pixabay.com
Foto: Istimewa

Semakin dekat waktu melahirkan, setelah melewati fase laten, Moms akan mengalami tahap persalinan  aktif. Di momen ini nih, Moms merasakan kontraksi yang semakin hebat, lebih sering, lebih lama dan kuat. Moms bisa jadi sudah tidak sanggup lagi menjelaskannya pada Dads atauorang di dekat Moms.

Pada persalinan aktif, pembukaan leher rahim berlangsung cepat. Setelah terbuka sekitar 4-6 cm di fase laten, pembukaan akan meningkat hingga 10 cm. Proses dari bukaan 8 hingga 10 cm sering disebut juga sebagai masa transisi, sebelum Moms akhirnya diizinkan untuk mengejan dan melahirkan si kecil.

Di tahap persalinan aktif, kontraksi terasa sakit dan setiap kalinya dapat berlangsung hingga 60 detik.  Frekuensi kejadiannya sekitar lima menit sekali dan dapat berlangsung selama satu jam. Dads sebaiknya segera menghubungi bidan atau dokter kandungan dan membawa Moms ke rumah bersalin. Beberapa bidan atau dokter menganjurkan untuk membawa Moms begitu fase laten terjadi sehingga Moms sudah berada di klinik saat fase aktif terjadi.

Proses ini tetap unik untuk setiap Moms. Ada Moms yang mengalaminya sesuai teori, ada juga yang mengalami kontraksi dengan frekuensi lebih sering, sekitar dua hingga 3,5 menit sekali. Tak menutup kemungkinan Moms mengalami kontraksi lima menit sekali bahkan hingga tahap transisi.

Moms yang melahirkan untuk pertama kali biasanya mengalami masa aktif lebih panjang dari Moms yang sudah pernah melahirkan. Durasinya bisa empat hingga delapan jam. Bayi besar juga akan memperlama berlangsungnya tahapan tersebut. Persalinan aktif dapat dipercepat dengan bantuan medis, seperti pemberian oksitoksin Pitocin, sesuai saran dokter atau permintaan Moms.

Pemberian obat penghilang nyeri kadang dilakukan atas permintaan Moms di tahap ini. Tapi sebenarnya ada beberapa cara untuk mengurangi rasa sakit tanpa obat bila Moms ingin melakukan persalinan normal. Misalnya dengan teknik pernafasan yang membuat Moms lebih relaks atau dengan cara visualization.  Moms akan memerlukan bantuan pembimbing, semacam doula, untuk menjalankannya. Dukungan Dads dan keluarga lainnya pun sangat penting agar Moms bisa tetap tenang dan kuat.

Di tahap persalinan aktif, Moms masih bisa berjalan-jalan. Tapi sebaiknya ada yang menemani agar Moms bisa berpegangan setiap kali kontraksi terasa. Moms dapat melakukannya bolak-balik di kamar bersalin sambil menunggu waktu persalinan tiba.  Tapi ada syaratnya, Moms harus mendapat izin dulu dari bidan atau dokter yang memastikan tak ada komplikasi dalam kehamilan Moms.

Bila lelah, Moms sebaiknya duduk atau berbaring menyamping ke kiri. Duduk di kursi goyang juga dianjurkan untuk membuat Moms lebih relaks. Atau Moms bisa meminta Dads memijat pelan. Bila air ketuban belum pecah, Moms bahkan bisa melakukan relaksasi dengan mandi air hangat.

Frekuensi kontraksi akan meningkat tajam hingga dua menit sekali di tahap transisi. Di tahap ini, kemungkinan ada darah yang keluar dan Moms merasa pusing, mual hingga menggigil. Sebaiknya Moms sudah siap dengan posisi melahirkan karena akan memasuki tahapan selanjutnya, yaitu tahap persalinan.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *