Chemical Pregnancy, Haid Setelah Positif Hamil
|Chemical pregnancy secara tidak sadar bisa dialami Moms di usia subur. Istilah ini sebenarnya berarti keguguran di tahap awal kehamilan. Banyak yang tidak menyadari karena mungkin terjadi sebelum Moms melakukan tes, dan menganggapnya sebagai telat haid biasa.
Tetapi banyak juga yang mengalaminya setelah melihat tanda positif di test pack. Akan sangat membingungkan ketika Moms mendapatkan haid seminggu kemudian. Tak perlu cemas Moms, karena kondisi ini tidak berbahaya dan Moms bisa kembali hamil di kemudian hari.
Apa sebenarnya yang terjadi? Setelah dibuahi, sel telur yang telah menjadi zygot seharusnya menempel di rahim. Lalu sel yang akan berkembang menjadi plasenta mulai memproduksi hormon hGC sehingga jumlahnya cukup banyak untuk terdeteksi test pack. Hanya saja, proses implantasi tidak berjalan sempurna hingga akhirnya terjadi pendarahan seminggu setelah jadwal haid rutin Moms. Bila Moms melakukan pemeriksaan ultrasound, tak akan terdeteksi adanya perkembangan plasenta atau kantong gestasional.
Chemical pregnancy ditandai dengan pendarahan yang lebih banyak dari haid biasa. Moms juga akan mengalami kram perut. Sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter kandungan untuk memastikan. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, tapi lebih berisiko pada Moms berusia 35 tahun ke atas atau memiliki masalah medis yang belum ditangani, seperti masalah tiroid dan kekentalan darah.
Keguguran di awal ini mungkin akan membuat Moms merasa tertekan. Tapi tak ada yang bisa disalahkan karena ini disebabkan pertumbuhan kromosom yang tidak biasa. Tidak ada juga cara untuk mencegahnya.
Kabar baiknya, kondisi ini tidak mempengaruhi kesuburan. Moms bisa kembali hamil di kemudian hari. Bahkan Moms tidak perlu kuatir ketika mengalami chemical pregnancy dua kali berturut-turut. Tapi bila Moms mengalaminya sampai tiga kali, dokter perlu melakukan pemeriksaan kesehatan secara total. Setelah masalah kesehatan Moms tertangani, Moms pun dapat segera merencanakan kehamilan.