Cegah Anemia dengan Asupan Zat Besi
|Si kecil, seperti juga orang dewasa, berisiko mengalami anemia. Penyebab kondisi kurangnya sel darah merah sehat atau kadar hemoglobin lebih rendah dari normal ini bisa disebabkan dua faktor utama. Pertama karena pendarahan. Kedua, dan yang paling sering ditemui, adalah karena kekurangan zat besi.
Zat besi membantu sel darah merah membawa oksigen ke seluruh tubuh dan berperan penting dalam menjaga fungsi otak dan otot. Lebih tepatnya, mineral ini diperlukan untuk memproduksi hemoglobin yang mengikat oksigen dalam sel darah merah. Kadar hemoglobin di bawah normal berarti sel-sel dalam tubuh kekurangan oksigen dan tidak dapat berfungsi dengan sempurna.
Batas kadar hemoglobin atau Hb normal pada si kecil berbeda-beda tergantung usia. Balita usia 6-59 bulan tergolong anemia bila Hb < 11 g/dl. Pada usia 6-11 tahun anemia bila Hb < 11,5 g/dl dan pada usia 12-14 tahun Hb < 12 g/dl.
Si kecil yang sejak lahir mengonsumsi ASI umumnya tidak mengalami anemia karena kekurangan iron, Moms. Jadi penting sekali memberikan ASI eksklusif sampai usia 6 bulan. Risiko anemia mulai muncul ketika ia sudah disapih atau mulai mendapat asupan makanan dan minuman lain. Berbeda dengan ASI, susu sapi bukan salah satu sumber zat besi. Bahkan susu sapi tidak dianjurkan dikonsumsi si kecil terlalu banyak karena malah memicu anemia. Susu sapi nyatanya malah membuat tubuh sulit menyerap iron dari sumber lain
“Ada beberapa minuman yang bisa menghambat penyerapan zat besi oleh tubuh, yaitu minuman berkafein seperti kopi dan teh, serta susu. Jadi tidak dianjurkan minum minuman ini setelah makan. Lebih baik minum jus buah yang bisa membantu penyerapan iron,” tutur Prof. Dr. Endang L. Achadi, Ketua Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia atau PDGMI.
Sumber salah satu jenis mineral ini banyak terdapat di alam. Yang paling mudah diserap tubuh adalah iron yang berasal dari hewani, seperti daging merah, daging unggas, ikan, hati, kerang-kerangan dan beragam seafood. Sumber iron nabati menurut Prof. Endang hanya sekitar 5% yang dapat diserap tubuh. Sumbernya antara lain bayam, kacang merah, brokoli, biji-bijian dan lainnya. Vitamin C dari buah-buahan sangat membantu penyerapan iron, itu sebabnya dianjurkan minum jus buah setelah makan.
Bagaimana bila si kecil picky eater atau Moms merasa asupan ironnya kurang? Kenali dulu gejala kekurangan iron, seperti mudah lelah, tampak lemah, pucat terutama di bagian telapak tangan, kuku dan kelopak mata, irama jantung cepat, rewel, selera makan rendah dan sering pusing. Bila si kecil menampakkan banyak gejalanya, Moms bisa berkonsultasi ke dokter dan memberikan suplemen iron sesuai saran dokter.