Ptialismus Di Kehamilan Trimester Pertama
|Kehamilan membuat Moms dapat mengalami apa yang disebut ptialismus alias produksi saliva atau ludah berlebih. Kondisi ini sangat normal Moms, terutama di trimester pertama, berbarengan dengan morning sickness. Ptialismus paling sering dialami oleh Moms dengan hyperemesis gravidarum atau morning sickness parah dan akan hilang seiring usia kehamilan.
Mengalami ptialismus memang kurang nyaman dan Moms jadi lebih sering meludah. Tapi tidak berakibat apapun pada janin. Penyebabnya diduga karena perubahan hormon. Bisa juga karena rasa mual yang membuat Moms lebih jarang menelan hingga saliva mengumpul di mulut.
Kondisi ini sering dikaitkan dengan heartburn, yang lebih berisiko muncul selama hamil. Prosesnya kira-kira seperti ini: ketika asam lambung naik, esofagus atau batang kerongkongan teriritasi menimbulkan sensasi terbakar di area dada. Sensor asam di esofagus lalu memicu kelenjar air ludah memproduksi saliva dengan kadar alkaline bikarbonat lebih tinggi. Setiap kali Moms menelan, saliva membanjiri dinding esofagus untuk menetralisir asam. Itu sebabnya muntah membuat saliva lebih banyak keluar.
Produksi air ludah juga dipicu oleh kerusakan gigi dan infeksi mulut, merokok, obat-obatan tertentu dan racun, seperti merkuri dan pestisida. Yap, banyak fungsi positif air ludah. Di antaranya untuk menetralisir asam, memproduksi enzim pencernaan dan melumasi rongga mulut. Air ludah juga mengandung protein dengan antiviral, antifungal, dan antibacterial yang melindungi gigi dan mulut.
Agar ptialismus tidak mengganggu kenyamanan Moms, tips berikut bisa diterapkan:
- Jaga kebersihan gigi dan mulut dengan menyikat gigi minimal dua kali sehari dan berkumur-kumur.
- Makan lebih sering dengan porsi kecil dan menu seimbang. Hindari makanan bertepung terlalu banyak.
- Minum banyak air putih terutama bila Moms lebih sering meludah agar tidak dehidrasi. Jangan lupa membawa botol minum ke mana-mana.
- Makan permen tanpa gula untuk memudahkan Moms menelan. Hindari permen berasa asam karena akan merangsang produksi saliva.