Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Obstructive Sleep Apnea Saat Hamil

Foto: istimewa
Foto: istimewa

Keluhan gangguan tidur sering dialami Moms selama kehamilan. Mungkin dianggap biasa, tapi Moms perlu mewaspadai risiko obstructive sleep apnea karena meningkatkan risiko diabetes gestasional,  preeclampsia hingga masalah pernafasan pada si kecil setelah lahir.

Kondisi kronis ini berupa terhambatnya saluran pernafasan saat tidur. Moms mungkin akan tampak tidak bernafas atau bernafas pendek selama 10 detik, dan terus berulang. Dalam satu jam biasanya orang dengan sleep apnea ringan mengalaminya sebanyak  5-15 kali. Semakin parah, frekuensinya akan semakin sering.

Mendengkur keras sering menyertai gangguan tidur ini sebelum mendadak hilang, tanda aliran udara terhenti. Kebanyakan penderita tidak menyadari dan tidak terbangun ketika ini terjadi, tapi tentunya kondisi tubuh sangat terpengaruh.

Moms yang sedang hamil umumnya mengalami kenaikan berat badan yang signifikan. Wanita dengan obesitas lebih berisiko mengidap obstructive sleep apnea karena tekanan pada leher lebih besar dibandingkan wanita berbobot normal. Sebuah penelitian bahkan menemukan 15 % Moms hamil yang obesitas mengalami apnea.

Risiko obstructive sleep apnea lebih besar pada Moms hamil karena kadar hormon estrogen yang tinggi membuat membran mukus menebal, sehingga aliran udara melambat. Masih ada lagi faktor penyebab lain, seperti alergi dan kondisi fisik tertentu, semacam perbesaran adenoid dan ukuran lidah yang besar.

Bagaimana mendeteksinya? Mintalah Dads untuk mengamati apakah Moms tidur mendengkur keras lalu mendadak berhenti dan seperti tidak bernafas. Moms juga perlu waspada bila sering tertidur saat membaca buku, menonton TV, bekerja di depan komputer atau duduk di mobil. Selain itu, gangguan tidur ini juga menyebabkan Moms mudah gelisah, tidak sabaran dan gampang lupa. Penderita sleep apnea juga biasanya mengeluh sakit kepala ketika bangun tidur.

Sleep apnea ringan dapat ditangani dengan perubahan gaya hidup. Kendalikan berat badan, selalu tidur menyamping, dan tentunya konsultasikan ke dokter ahli. Pada kasus berat, biasanya dokter menyarankan penggunaan alat khusus, seperti mesin CPAP (Continuous Positive Airway Pressure).

 

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *