Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Maia Estianty Ubah Kebiasaan Menyikat Gigi

Memilih pasta gigi bagi Maia Estianty semula tidak terlalu ia perhatikan. Cukup memakai apa yang biasa dipakai keluarganya secara turun-menurun. Tapi ketika masalah gigi berlubang terus menyerang, ibu tiga anak ini sadar bahwa pasta gigi juga sangat berpengaruh dan berusaha lebih cermat memilih untuk menjaga kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut.

“Dulu tuh, saya suka makan permen mint yang ternyata tidak sugar free. Saya juga suka minum kopi dan makan pempek. Jadinya banyak gigi berlubang. Sekarang, selain rajin ke dokter gigi, juga memilih pasta gigi yang bisa menguatkan gigi. Hasilnya, aman,” tutur Maia di peluncuran kampanye edukasi Ayo Ganti Pakai Formula, Selasa, 14 April 2015, di DoubleTree by Hilton Hotel, Jakarta Pusat.

Brand Endorser Formula Oral Care ini beralih ke Formula Strong Protector setelah melihat eksperimen bagaimana pasta gigi ini bekerja melindungi email gigi dari asam, penyebab utama gigi keropos yang berasal dari sisa makanan. Head of Corporate and Marketing Communication OT Group, Yuna Eka Kristina, juga kembali memperlihatkan keampuhan Formula Strong Protector dengan eksperimen cangkang telur yang telah direndam Formula selama empat hari.

 “Cangkang telur yang dilapisi Formula Strong Protector lebih tahan terhadap asam karena memiliki kandungan SPL atau System Protective Layer yang melindungi kalsium gigi,” tutur Yuna.

Formula Oral Care menjalankan kampanye edukasi ini berdasarkan data Riskesdas tahun 2013, bahwa 72% masalah gigi di negara kita adalah gigi berlubang. Meski kesadaran menyikat gigi terus meningkat, ternyata masih banyak yang tidak mengetahui cara menyikat gigi yang tepat. Begitu juga dengan kesadaran akan kebersihan sikat gigi yang digunakan.

“Gigi berlubang bisa terjadi karena waktu menyikat yang tidak tepat, harusnya setelah sarapan. Juga bisa karena pemilihan sikat gigi dan pasta gigi,” jelas Prof. Dr. drg. Melanie S. Djamil, MBiomed FICD Lab BioCORE dari Fakultas Kedokteran Gigi Univ. Trisakti, yang akrab disapa Prof. Mel.

Menanggapi data Nielsen 2014, yang menyebut  rata-rata orang Indonesia mengganti sikat gigi sepuluh bulan sekali, Prof. Mel memberikan fakta mengejutkan. “Bakteri cepat sekali berkembang pada sikat gigi dan gampang masuk ke tubuh kita lewat rongga mulut. American Dental Association menganjurkan mengganti sikat gigi tiga bulan sekali, itu saja bakterinya sudah ada sekitar 200 jutaan,” tuturnya.

Mendengar ini, Maia yang semula mengganti sikat gigi enam bulan sekali, langsung mengubah kebiasaan menjadi tiga bulan sekali. Nah, Moms, ayo ubah kebiasaan menyikat gigi keluarga dengan cara yang lebih tepat dan sehat!

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *