Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Speech Delay Bukan Karena Belajar Banyak Bahasa

Roslina Verauli, M.Psi, Donna Agnesia & Meta Fadjria, Director of Studies EF Jakarta
Roslina Verauli, M.Psi, Donna Agnesia & Meta Fadjria, Director of Studies EF Jakarta

Keberagaman membuat negara kita ini sangat kaya, termasuk untuk urusan bahasa. Mom mungkin lebih suka mengajak si kecil berbicara dalam bahasa Indonesia. Tapi kakek nenek misalnya, berbahasa Jawa. Dad yang ingin mengajarkan bahasa asing, mengajaknya berbicara dalam bahasa Inggris. Bila sudah seperti ini mungkin Moms kuatir si kecil kebingungan dan mengalami speech delay atau terlambat bisa bicara.

Psikolog anak dan keluarga Roslina Verauli, M.Psi mengungkap, Moms & Dads tak perlu kuatir mengenalkan beragam bahasa pada si kecil sejak bayi. Menurut penelitian perkembangan berbahasa, speech delay bukan disebabkan oleh belajar lebih dari satu bahasa.

“Setiap manusia sejak lahir memiliki program di dalam otak yang disebut Language Acquisition Device atau LAD. Dengan program ini, bayi mampu menganalisa dan mengenali pola bahasa yang didengarnya walaupun belum bisa bicara,” ujar psikolog yang akrab dipanggil Vera dalam talkshow Multilingual Sejak Dini, Kenapa Tidak? bersama EF, di EF Center, FX, Jakarta, Rabu, 22 Februari 2017.

Kemampuan ini membuat si kecil justru sangat mudah menyerap beragam bahasa di periode emas, usia 0-6 tahun. “Bila ia mulai berbicara dalam bahasa campuran, bukan berarti ia bingung. Itu tandanya ia sudah mulai menyerap beragam bahasa yang ia dengar,” ujar Vera.

Meta Fadjria, Director of Studies EF, English First Jakarta menambahkan, perlu cara yang tepat untuk mengajarkan bahasa asing pada si kecil usia dini. EF sendiri menyediakan kelas Small Stars untuk anak usia 3-6 tahun dengan metoda pengajaran EFEKTA System, yang membuat anak menjalani tahapan Learn, Try, Apply dan Certify.

“Small Stars mengutamakan unsur fun. Anak diajak bermain sambil belajar, lewat gambar, story telling, nyanyian, bahkan ada EF kitchen,” ujar Meta. Pada tahapan Apply, si kecil diajak mengaplikasikan apa yang mereka pelajari dalam kehidupan nyata lewat kegiatan Life Club. “Perlu peran orangtua juga untuk mendampingi si kecil berbahasa di rumah,” tambahnya.

Donna Agnesia sependapat dengan Meta. Brand Ambassador EF ini selalu memotivasi ketiga anaknya untuk semangat belajar bahasa asing sejak kecil. “Mereka belajar di kelas-kelas berbeda, sesuai usia di EF. Sekarang Sabrina yang bungsu belajar di kelas Small Stars karena saya membutuhkan partner yang dapat memberikan pelajaran bahasa Inggris lebih intensif dengan metoda belajar yang sesuai harapan saya.”

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *