Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Semangati Siswa Belajar, Sampoerna Academy Menerapkan Metode STEAM Selama Virtual Schooling

Foto : Nucha Bachri (kiri) Nucha Bachri sebagai Chief Content Officer Parentalk dan Frida Dwiyanti (kanan) selaku Primary Principal - L’Avenue Campus Sampoerna Academy
Foto : Nucha Bachri (kiri) Nucha Bachri sebagai Chief Content Officer Parentalk dan Frida Dwiyanti (kanan) selaku Primary Principal – L’Avenue Campus Sampoerna Academy

Moms & Dads sudah lebih dari sebulan mungkin Pemerintah mewajibkan semua kegiatan belajar-mengajar dari rumah untuk menghindari penyebaran virus, format belajar yang awalnya dilakukan di dalam kelas dengan semua interaksi pembelajaran langsung, kini berubah menjadi sistem online yang mana memberikan dampak bagi anak dalam proses belajarnya. Memahami dampak yang timbul dari mulai ketidak-efektifan sampai kebosanan ini Sampoerna Academy menerapkan metode STEAM untuk terus memberi dukungan semangat belajar bagi semua siswa di Indonesia.

Sebagai sekolah intercultural Sampoerna Academy yang menawarkan pendidikan holistic dari jenjang prasekolah hingga menengah atas dengan pendekatan kurikulum internasional yang disesuaikan di setiap tingkatan (IEYC, Cambridge dan IBDP) yang didukung metode pembelajaran STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts dan Mathematics), mempunyai cara khusus untuk memastikan standarisasi kualitas tetap terpenuhi dan siswa tetap antusias belajar seperti layaknya di sekolah melalui metode Virtual Schooling.

Seperti disampaikan Frida Dwiyanti selaku Primary Principal – L’Avenue Campus Sampoerna Academy ia mengatakan, “Selama virtual schooling dijalankan, kami memprioritaskan tiga aspek utama agar siswa dapat memahami pelajaran dengan baik serta meminimalisir dilema orang tua saat membantu siswa virtual schooling; yang pertama dengan memperhatikan aspek infrastruktur, kedua dengan memperhatikan metode pengajaran agar anak tetap engaged dengan fokus pada STEAM, dimana Sampoerna Academy melihat bahwa sekolah bukan hanya untuk mengajarkan ilmu akademik tetapi juga membentuk 5C (Critical Thinking, Communication, Collaboration, Creativity dan Character) serta yang ketiga memastikan peran keterlibatan orang tua.”

Dalam virtual schooling, para orang tua diminta untuk terlibat aktif dalam mendorong anak bertanya, bekerja bersama anak yaitu terlibat dalam aktivitas anak, mengajarkan anak berpikir secara kreatif, mendorong anak menyelesaikan masalah (problem solving), mendorong anak mengeksplorasi dan mengambil risiko yang sudah diperhitungkan dampaknya bagi anak, menguji solusi suatu masalah, dan menemukan cara baru dalam melakukan sesuatu. Oleh karena itu, dengan STEAM dan kurikulum yang disesuaikan ini, siswa Sampoerna Academy mampu mengembangkan keterampilan 5C (Critical Thinking, Collaboration, Communication, Creativity, Character).

Seperti disampaikan Nucha Bachri sebagai Chief Content Officer Parentalk (platform berbasis digital yang berfokus pada konten parenting dan relationship) menyambut antusias metode STEAM yang diterapkan Sampoerna Academy. “Ditengah kondisi yang mengharuskan anak untuk belajar melalui virtual school, sebagai ibu dan orang tua yang bekerja, saya merasakan betul kesulitan dan tantangan yang dihadapi terutama bagaimana membuat anak untuk tetap fokus selama masa pembelajaran daring, sehingga harus mencari cara yang lebih kreatif dan efektif. Metode STEAM yang diterapkan Sampoerna Academy merupakan langkah yang tepat dan menarik untuk pengembangan belajar anak meskipun harus dilakukan secara virtual,

Meski orang tua memiliki kegiatan wajib yang dilakukan, terutama bagi orang tua yang bekerja, kami berharap orang tua tetap dapat bersama-sama dengan guru untuk memberikan pendampingan dan memainkan perannya agar anak-anak tetap mendapatkan kualitas pendidikan yang baik seperti ketika mereka belajar di kelas.” tutup Frida.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *