Penting, Vaksinasi HPV Di Usia Pubertas
|Selama Pekan Imunisasi Dunia ini, Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks (KICKS) kembali mengingatkan Moms & Dads untuk menyiapkan si kecil mendapatkan vaksinasi HPV. Usia pubertas, 9 sampai 13 tahun adalah usia mendapatkan vaksin HPV paling ideal dan cukup dua dosis saja dengan jarak 6-12 bulan.
“Vaksinasi di usia muda lebih baik karena body immune sangat aktif sehingga hanya perlu dua dosis. Untuk usia lebih dewasa diperlukan 3 dosis vaksin HPV,” ujar Prof. Dr.dr. Andrijono, SpOG(K), Ketua Umum Himpunan Onkologi & Ginekologi Indonesia (HOGI) sekaligus salah satu pengagas KICKS, dalam diskusi media Vaksinasi HPVDini Selamatkan Generasi Penerus Bangsa, di Hong Kong Café, Jakarta, 25 April 2018.
Vaksinasi HPV atau human papilloma virus adalah cara utama pencegahan penyakit kanker serviks, yang prevalensinya terus meningkat di negara kita. Menurut data GLOBOCAN 2012, angka kematian akibat kanker serviks di Indonesia mencapai 26 perempuan setiap harinya. Kementerian Kesehatan juga mengungkap, ada 15 ribu kasus perempuan terinfeksi kanker serviks setiap tahun.
Prof. Andrijono menjelaskan, vaksinasi diperlukan karena virus ini menyebar dengan cepat dan terbukti tidak hanya lewat hubungan seksual. Data riset menunjukkan, perempuan berusia 16-20 tahun yang belum aktif secara seksual pun ternyata sekitar 20%-nya telah terinfeksi. Vaksinasi HPV di usia pubertas akan mampu melindungi si kecil dari infeksi virus tersebut selain menerapkan gaya hidup bersih. Bahkan vaksinasi ini mampu mencegah perubahan sel serviks pra kanker menjadi kanker serviks.
Virus HPV memerlukan waktu lama untuk berkembang menjadi sel kanker dalam serviks, sekitar 7-9 tahun. Bahkan bisa saja sel kanker baru berkembang 15 tahun setelah terinfeksi, saat kekebalan tubuh semakin menurun karena faktor usia. Prof. Andrijono menunjukkan, angka kejadian kanker di negara kita paling banyak terdapat pada rentang usia produktif, 30 – 40 tahun, dengan puncaknya di usia 35-39 tahun.
“KICKS terus berjuang agar vaksinasi HPV termasuk dalam program imunisasi nasional. Target kami, dua juta anak perempuan kelas 5 SD akan divaksinasi. Saat mereka kelas 6 SD, mereka sudah menerima dosis kedua,” tutur Prof. Andrijono sambil menambahkan, program imunisasi HPV di Jakarta sukses menjangkau lebih dari 90% anak kelas 5 SD, bahkan di Yogyakarta mencapai 99%. Tahun ini, program yang sama diadakan di Manado dan Makassar.
Saat ini program imunisasi HPV memang baru melibatkan anak-anak perempuan. Tapi sebenarnya anak laki-laki pun perlu divaksin karena ia bisa menjadi pembawa virus dan menularkannya. Selain itu, ada banyak jenis kanker dan penyakit lain yang disebabkan oleh HPV, seperti kanker penis, anus, mulut dan lidah.
Begitu mendengar penjelasan ini, Melly Goeslaw, yang baru saja dinobatkan sebagai Duta KICKS, langsung berniat untuk memberikan vaksinasi HPV kepada kedua putra remajanya. Melly sendiri memiliki kepedulian khusus terhadap isu penyakit kanker.
“Keluarga saya, dari sisi ayah, 60-70%-nya meninggal karena kanker. Ayah saya meninggal karena kanker payudara. Tahun lalu, kakak saya meninggal karena sirosis. Om saya meninggal karena kanker paru. Secara genetik, saya harus waspada dan cek kesehatan rutin,” tutur penyanyi sekaligus pencipta lagu ini. Ia menambahkan,”Begitu ditawari menjadi Duta KICKS, saya langsung bersedia karena ini satu-satunya kanker yang bisa dicegah. Saya sendiri rutin pap smear dan sudah mendapat vaksinasi HPV.”
Selain Melly Goeslaw, Putri Indonesia 2018, Sonia Fergina Citra juga mendukung kampanye KICKS. Hari itu ia mendapatkan vaksin dosis pertama yang disuntikkan dr. Cut Vanessa Rachmadian, perwakilan Vaxcorp Indonesia. Dosis kedua akan diberikan dua bulan kemudian, dan dosis ketiga enam bulan setelahnya. Vaksinasi ini tidak menimbulkan efek samping berarti, Moms & Dads. Rata-rata keluhannya hanya sebatas rasa sakit dan pegal di bekas suntikan, yang akan hilang dalam beberapa hari.