Penderita Bibir Sumbing Dapat Sembuh Total
|Anak dengan celah bibir tidak sempurna masih banyak ditemukan di indonesia, Menurut data, tingkat kelahiran dengan kelainan tersebut 1 berbanding 600 dan dengan kondisi celah tidak sempurna akan mengalami kesulitan dalam berbicara, bahkan jika telah melalui rangkaian operasi sekalipun. Smile Train memberdayakan para tenaga ahli medis dalam negeri dengan pelatihan, pendanaan, dan sumber daya untuk memberikan operasi celah gratis dan perawatan celah yang komprehensif untuk anak-anak di seluruh dunia. Smile Train juga menyediakan akses ke berbagai layanan perawatan celah seperti program nutrisi, ortodontik, terapi wicara dan dukungan sosial-emosional.
“Celah bibir dan langit merupakan kondisi dimana terdapat celah diantara rongga mulut dan rongga hidung akibat ketidaksempurnaan proses penyatuan bibir dan lelangit pada masa perkembangan janin. Untuk mengkoreksi celah tersebut, operasi adalah tindakan medis paling utama. Namun begitu, perawatan dan terapi paska operasi juga perlu dilakukan agar mampu mencapai tampilan dengan bekas luka minimal dan mengembalikan fungsi anggota tubuh. Salah satunya adalah memperbaiki fungsi bicara dengan rangkaian terapi,
Tujuan terapinya adalah merestorasi estetik, fungsi bicara normal,gangguan psikologi sehingga tumbuh kembang normal. Penanganan pasien ini harus dilakukan secara team, interdisipliner, secara comprehensive ” ujar drg. Andi S. Budihardja SpBM(K), dokter spesialis bedah mulut.
Terapi wicara sangat disarankan diberikan kepada pasien untuk meningkatkan kemampuannya dalam berkomunikasi dan membangun kepercayaan diri. Terapi dapat dilakukan setidaknya 2 minggu setelah operasi apabila pasien dinyatakan sehat dan mampu mengikuti rangkaian terapi, serta mendapat persetujuan dari dokter terkait.
“Latihan yang diberikan pada setiap pasien akan berbeda, bergantung pada kebutuhan pasien. Namun, pada umumnya terapi wicara dilakukan agar pasien dapat mengembangkan keterampilan artikulasi, mempelajari keterampilan bahasa ekspresif, meningkatkan pengucapan huruf kdan konsonan, serta meningkatkan perbendaharaan kata. Lamanya terapi juga akan disesuaikan dengan kemampuan pasien tersebut,” jelas Rita Rahmawati, S.Pd, SST.TW, M.P.H, terapis wicara.
Pada kesempatan tersebut, Deasy Larasati, Program Director dan Country Manager Smile Train Indonesia menyampaikan, “Smile Train Indonesia yang beroperasi sejak tahun 2002 telah membantu lebih dari 80.000 masyarakat Indonesia mendapatkan perawatan celah komprehensif yang aman, berkualitas dan konsisten. Sangat penting bagi kami, Smile Train memberi anak-anak dan keluarganya akses terhadap layanan berkualitas setiap harinya.”
Smile Train memastikan para dokter bedah, ahli anestesi, perawat, ortodontis, terapis wicara, nutrisionis, dan tenaga ahli lainnya yang telah menjadi mitra Smile Train memiliki akses untuk terus mendapatkan pendidikan dan pelatihan dengan tujuan memastikan pasien-pasien Smile Train selalu mendapat perawatan terbaik dan berkualitas.
“Masih banyak masyarakat di berbagai penjuru Indonesia yang belum mendapat perawatan komprehensif untuk celah bibir dan celah langit secara gratis. Melalui kegiatan yang dinisiasi oleh Smile Train ini, saya berharap akan lebih banyak lagi masyarakat Indonesia dapat menjalani hidup dengan lebih berkualitas,” pungkas Bunga Jelitha selaku Duta Smile Train dan Putri Indonesia 2016
Tentang Smile Train
Smile Train memberdayakan tenaga ahli medis dalam negeri dengan pelatihan, pendanaan, dan sumber daya untuk memberikan operasi celah gratis dan perawatan celah yang komprehensif untuk anak-anak di seluruh dunia. Kami mengedepankan solusi berkelanjutan dan model kesehatan global yang terukur untuk perawatan celah, yang meningkatkan kualitas hidup anak-anak, termasuk kemampuan mereka untuk makan, bernapas, berbicara, dan pada akhirnya berkembang sesuai dengan tahapan usianya. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana pendekatan berkelanjutan Smile Train, dan bagaimana donasi Anda dapat berdampak secara langsung dan jangka panjang, silakan kunjungi smiletrain.org.