Pencak Silat, Pertama Kali di Asian Games 2018
Moms & Dads, walaupun sudah sangat dikenal di dunia, pencak silat ternyata baru resmi dipertandingkan tahun ini di Asian Games. Para atlet kita bakal berebut 16 medali emas di ajang Asian Games 2018, Jakarta – Palembang, bersama atlet dari negara-negara lainnya, mulai 23 Agustus, di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur.
Seni bela diri warisan leluhur kita ini sebenarnya sudah memiliki World Pencak Silat Championship sejak 1982. Terakhir, 17th World Pencak Silat Championship, digelar di Denpasar, Bali pada 2016, dengan peserta dari 37 negara, termasuk belasan negara Eropa dan Amerika Serikat. Kejuaraan juniornya baru digelar April 2018 lalu di Songkhla, Thailand.
Di event olahraga se-Asia Tenggara, Sea Games, cabang olahraga ini sudah dipertandingkan sejak 1987. Rumpun Melayu adalah asal mula silat yang sangat kaya jurus. Itu sebabnya silat juga berkembang di Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina selatan dan Thailand selatan. Silat baru resmi diakui sebagai cabang olahraga pada 1948, setelah IPSI terbentuk di Surakarta. Selain Indonesia, Malaysia dan Singapura, Vietnam juga memiliki banyak pesilat tangguh.
Saat ini, pencak silat tengah diusulkan untuk dipertandingkan di Olimpiade. Sepertinya, seni bela diri yang sangat dinamis ini makin populer, Moms & Dads. Apalagi Hollywood mulai menampilkan para jagoan pencak silat kita di film-film box office-nya.
Martial Art Baru di Asian Games
Selain pencak silat, ada tiga cabang olahraga bela diri yang baru dipertandingkan di Asian Games 2018. Ini dia…
- Sambo. Seni bela diri tangan kosong ini dikembangkan oleh Soviet Red Army pada awal 1920-an. Viktor Spiridonov dan Vasili Oshchepkov adalah dua orang pelopornya. Mereka mengembangkan sambo dari gabungan seni bela diri judo, jujutsu dan gulat. Nama sambo sendiri adalah singkatan dari SAMozashchita Bez Oruzhiya, bahasa Rusia untuk bela diri tanpa senjata. Sambo semakin berkembang di tangan murid Vasili Oshchepkov, Anatoly Kharlampiev, yang juga dianggap sebagai pendirinya.
- Kurash. Seni bela diri kuno ini berasal dari Uzbekistan, Asia Tengah. Kurash mirip gulat, tanpa aksi apapun di lantai. Jadi, atlet bertanding sambil berdiri walaupun menyapu kaki lawan masih diperbolehkan. Kurash, yang sudah berumur ribuan tahun, dulunya lebih ditampilkan sebagai hiburan dan memiliki arti mencapai tujuan dengan cara adil dalam bahasa Uzbek.
- Jujitsu atau Jujutsu. Seni bela diri ini tentu sudah sangat lama kita kenal, tetapi baru sekarang resmi menjadi cabang olahraga di Asian Games. Jujitsu berasal dari Jepang dan tujuannya adalah untuk melumpuhkan lawan yang bersenjata. Seni bela diri dari era Sengoku ini lebih banyak menampilkan teknik melempar, mengunci atau memiting lawan, bukan teknik menyerang.