Orkestrasi Penanganan Kanker di Indonesia dalam Mewujudkan Layanan Kanker Berkualitas
|Kanker sebagai penyakit tumor ganas yang tidak menular namun menyebar ke organ tubuh lainnya. Umumnya faktor usia merupakan yang menyebabkan terjadinya kanker, terutama pada usia lanjut. Meningkatnya penyakit kanker menjadi beban kesehatan di seluruh dunia. Penyakit kanker dapat menguras tenaga, waktu, dan biaya. Melihat kejadian ini, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) mengadakan Diskusi Nasional tentang ‘Kebijakan Strategis Menuju Pelayanan Kanker Berkualitas’ pada 23 Oktober 2021 dan diikuti oleh 350 profesional kesehatan, organisasi profesi, berbagai support grup dan perumahsakitan.
Perlunya dilakukan orkestrasi dan harmonisasi penanganan kanker di Indonesia oleh seluruh stakeholders dalam mewujudkan layanan kanker yang berkualitas. Dengan terciptanya orkestrasi Tenaga kesehatan, Pemerintah, Media serta Masyarakat maka diharapkan dapat bekerja sama secara harmonis untuk menanggulangi beberapa masalah dan diharapkan pasien dapat ditempatkan sebagai subjek penting dalam pelayanan kanker yang berkualitas di Indonesia.
Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM,FACP, Ketua Umum YKI Pusat dalam sambutan pada Virtual Media Briefing hari ini mengatakan, “Saat ini, kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular dan menjadi beban kesehatan di seluruh dunia, baik dalam hal pembiayaan skrining, beban terapi, dan rehabilitasi akibat kanker yang menyerap dana cukup besar. Sebanyak 25-30% dana terbesar BPJS terserap di penyakit katastropik, kanker merupakan terbesar kedua yaitu 18%. Oleh karena itu, diperlukan konsep pelayanan kanker yang cost-effective dan terstandarisasi mengikuti patient safety.”
Awal Prasetyo, M.Kes, Sp.THT-KL, MARS, Ketua Panitia Diskusi Nasional YKI yang juga adalah Ketua Bidang Organisasi YKI Jawa Tengah mengatakan meningkatnya penderita kanker di Indonesia sebagai suatu tantangan yang besar dalam hal penanggulangan serta tingginya kasus kanker stadium lanjut saat pertama kali terdiagnosis. Diketahui rendahnya upaya skrining dan deteksi dini pada pasien kanker sehingga menyebabkan tingginya angka mortalitas.
“YKI Jawa Tengah telah menyelenggarakan Diskusi Nasional tentang kebijakan strategi menuju pelayanan kanker berkualitas pada tanggal 23 Oktober 2021 dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan health profesional dan masyarakat tentang pelayanan kanker yang baik yang berorientasi pada patient safety, mewujudkan pembiayaan yang cost-effectivenes dalam mengurangi beban finansial pelayanan kanker, meningkatkan pengetahuan pentingnya deteksi dini dan prevensi kanker, meningkatkan pemahaman konsep pengobatan kanker modern yang terstandarisasi dan cost-effectiveness, membentuk tim multidisplin yang bekerja interdispliner dalam penanganan pasien kanker yang lebih baik, merumuskan konsep dan sistem pelayanan kanker yang lebih baik di Indonesia, mengedukasi cara menjadi smart patient sehingga bisa mendapatkan pelayanan kanker yang lebih baik, mendukung program health tourism yang menjadi prioritas kesehatan dan pariwisata pemerintah, mengenalkan 4 pilar penanggulangan kanker dari Yayasan Kanker Indonesia (YKI),” jelasnya.
Dibutuhkan peran penting dalam menangani penyakit kanker dari Pemerintah Pusat untuk membentuk regulasi-regulasi yang mengatur sistem kerja tata kerja organisasi penyelenggara layanan kesehatan kanker, tata kerja dalam organisasi profesional pemberi layanan, serta untuk membentuk sebuah badan negara pengendalian kanker nasional sesuai rekomendasi WHO dengan program National Cancer Control, peran Pemerintah Daerah membuat kebijakan dan strategi pengendalian kanker berupa pencegahan dan penanggulangan penyakit kanker melalui peningkatan upaya skrining dan deteksi dini dan penguatan fasilitas kesehatan yang mampu memberikan layanan kanker, dan peran Pemerintah diharapkan mendukung peran besar komunitas pasien kanker, yang terlibat langsung dalam pengendalian kanker di Indonesia di tingkat masyarakat, dengan 3 area kerjanya yaitu: Pendampingan pasien, Edukasi masyarakat yang bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kanker, penyampaian aspirasi untuk perbaikan pelayanan kanker pada pihak yang terkait.
dr. Selvinna, M.Biomed, Marketing General Manager PT. Kalbe Farma, mengatakan “Selain menjalani pengobatan, di sisi lain pasien harus tetap mendapatkan nutrisi yang baik selama menjalani perawatan. Nutrisi yang tepat menjadi penting karena bisa menghambat penurunan berat badan dan infeksi lebih lanjut, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Salah satu pendukung nutrisi bagi pejuang kanker adalah Nutrican. Nutrican merupakan makanan pelengkap maupun pengganti sebelum, selama, maupun sesudah menjalani terapi bagi pejuang kanker, yang tinggi energi dan protein serta diformulasikan khusus untuk pejuang kanker. “Nutrican dirancang khusus untuk pejuang kanker dan memiliki kandungan penting seperti tinggi kalori, tinggi protein, 12 vitamin dan 8 mineral, Valin, Isoleusin, Leusin, sumber serat FOS, dan Omega 3 untuk memenuhi nutrisi pejuang kanker,” ungkapnya.