Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Pemerintah Imbau Masyarakat Untuk Meningkatkan Cakupan Imunisasi Yang Tertinggal

Foto : Istimewa
Foto : Istimewa

Imunisasi merupakan suatu usaha memberikan kekebalan pada bayi, anak, dan orang dewasa. Imunisasi sebagai suatu program yang dengan sengaja memasukkan antigen lemah agar merangsang antibodi keluar sehingga tubuh dapat resistan terhadap penyakit tertentu. Pandemi COVID-19 telah mengingatkan dunia mengenai manfaat imunisasi untuk melawan penyakit, menyelamatkan nyawa, dan menciptakan masa depan yang lebih sehat, lebih aman, dan lebih sejahtera. Untuk itu, ke depannya, sistem imunisasi yang baik sangat diperlukan untuk memastikan bahwa setiap orang dapat terlindungi dari COVID-19 dan berbagai penyakit lainnya.

Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS., Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Kementerian Kesehatan RI, menegaskan bahwa pandemi semakin memperkuat pentingnya melakukan imunisasi sesuai jadwal demi melindungi diri  dan keluarga serta masyarakat sekitar dari penyakit infeksi yang berbahaya, bahkan penyakit yang mematikan.

“Peringatan Pekan Imunisasi Dunia 2022, dapat menjadi momentum untuk mengingatkan serta mengajak semua orang untuk di imunisasi dan tidak menunda jadwal Anda dan keluarga di saat pandemi agar kita tetap sehat dan tetap produktif. Dalam hal ini, dibutuhkan kolaborasi semua pihak, termasuk dari sektor swasta untuk meningkatkan cakupan imunisasi nasional dan kualitas kesehatan masyarakat dapat meningkat.” ujarnya.

Manfaat imunisasi untuk mencegah lebih dari 20 penyakit seperti difteri, tetanus, pertusis, influenza, dan campak. Pada 2020 – 2030, diperkirakan bahwa imunisasi akan menyelamatkan lebih dari 32 juta nyawa, di mana 28 juta di antaranya adalah anak-anak berusia di bawah 5 tahun. Manfaat imunisasi sendiri tidak hanya mengurangi risiko kecacatan, kematian terkait penyakit tertentu, namun bisa membantu mendukung prioritas nasional dalam bidang pendidikan dan pembangunan ekonomi.

Prof. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro, Sp.A(K), Ketua Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) mengatakan “Apabila banyak bayi dan balita yang tidak mendapatkan imunisasi dasar lengkap kelak dapat terjadi wabah berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3-I) yang akan mengakibatkan banyak anak sakit berat, cacat, atau meninggal. Maka dari itu, masyarakat harus betul-betul memahami bahwa hanya dengan Imunisasi Rutin Lengkap (IRL), anak-anak dan seluruh masyarakat akan terlindungi secara optimal dari PD3I”.

Ia menjelaskan untuk meningkatkan cakupan imunisasi dilakukan kejar imunisasi (catch-up immunization) berupa pemberian vaksin kombinasi dan suntikan ganda. Pentingnya edukasi imunisasi kepada orang tua untuk memahami bahwa anak-anaknya haru mengejar imunisasi yang tertinggal. Imunisasi tidak hanya melindungi diri sendiri namun juga melindungi komunitas yang lebih luas dalam meminimalkan penyebaran penyakit.

Tantangan imunisasi di masa pandemi cukup berat dikarenakan tersebarnya pemberitaan negatif terkait imunisasi sehingga orang tua enggan untuk melakukan imunisasi terhadap anaknya. Diketahui, imunisasi penting bagi bayi dan anak-anak, selain itu juga orang dewasa agar terhindar dari berbagai penyakit.  Efek samping setelah melakukan imunisasi tidak berbahaya. Timbulnya efek samping usai imunisasi membuktikan bahwa vaksin benar bekerja secara tepat. Maka dari itu, sebelum imunisasi pastikan kondisi tubuh secara sehat dan siap untuk diimunisasikan.

Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD-KAI., Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (PERALMUNI), mengatakan “Perlu diketahui bahwa imunisasi masih diperlukan saat seseorang menginjak usia dewasa. Terutama di tengah situasi pandemi, pemberian imunisasi bertambah penting untuk melindungi populasi yang lebih baik dalam COVID-19. Di antaranya vaksinasi flu yang merupakan salah satu cara efektif untuk mengurangi penyebaran virus influenza. Terlebih lagi, vaksinasi influenza dinilai penting untuk mencegah timbulnya koinfeksi dengan infeksi virus COVID-19 yang dapat mengakibatkan komplikasi serius.” 

Masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui seberapa penting untuk melakukan imunisasi serta imunisasi apa saja yang dibutuhkan. Pada keadaan tertentu, orang dewasa membutuhkan imunisasi ulangan setiap beberapa periode sesuai kondisi tubuh dan lingkungan saat itu. Dengan menerima imunisasi, seseorang tidak saja melindungi dirinya dari serangan penyakit tetapi juga ikut mencegah penyebaran penyakit yang berbahaya.

WHO merekomendasikan vaksinasi influenza untuk populasi rentan seperti tenaga kesehatan, lansia, anak kecil, ibu hamil, dan mereka yang mengalami kondisi medis kronis tertentu. Tidak hanya vaksin flu, sangat penting untuk masyarakat agar tidak melupakan pentingnya pemberian imunisasi rutin lain untuk dewasa, seperti Hepatitis A, Hepatitis B, Meningitis, Tdap dan PCV. WHO dan UNICEF memfasilitasi penyelenggaraan imunisasi secara universal, biasanya diselenggarakan pertemuan untuk bertukar pengalaman, mengevaluasi, hal ini dilakukan untuk menetapkan target sasaran global guna pencapaian kekebalan suatu populasi pada tingkat dunia. Strategi imunisasi sebagai program alat pencegahan di berbagai negara, bahkan pencegahan penyakit utama di dunia. Pencegahan adalah langkah yang lebih baik daripada mengobati dan imunisasi merupakan pencegahan primer, terutama di masa pandemi seperti saat ini.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *