More Than a Mother Edukasi Kesuburan Pasutri
Meskipun termasuk sebagai negara dengan populasi terbesar di dunia, masalah infertilitas atau ketidaksuburan sering menjadi tekanan sosial bagi pasangan suami istri, terutama para istri. Padahal kesuburan ditentukan oleh keduanya, baik Moms maupun Dads.
Agar publik lebih paham tentang infertilitas, Merck dan Universitas Indonesia menggalakkan inisiatif edukasi bertajuk More than a Mother dan Fertility is a Shared Responsibility sebagai bagian dari Merck Capacity Advancement Program di Indonesia, yang diluncurkan 17 April 2015. Selain untuk mengurangi tekanan sosial bagi perempuan yang tidak subur, inisiatif ini juga bertujuan untuk membangun pusat studi perawatan kesuburan di negara kita.
Melalui kedua inisiatif ini, mahasiswa kedokteran dan para tenaga medis dapat meningkatkan kapabilitasnya dalam perawatan kesuburan. Pasangan suami istri seperti Moms & Dads pun diarahkan untuk memahami peran sebagai sebuah tim dalam membangun keluarga, dan menyadari bahwa infertilitas juga banyak terjadi pada laki-laki.
“Sekitar sepertiga kasus infertilitas pasangan dipengaruhi oleh faktor laki-laki, sepertiga oleh faktor perempuan, dan sepertiga lainnya berhubungan dengan kombinasi faktor laki-laki dan perempuan yang penyebabnya tidak dapat diidentifikasikan,” papar Dr. Klaus Bühler, Direktur Obat Ginekologi, Endokrinologi dan Reproduksi, Ulm dan Stuttgart, Jerman.
Program yang akan berjalan selama lima tahun ini memang mengikutsertakan ahli fertilitas dari Jerman dan Kanada selain dari dalam negeri. Program ini juga akan diakreditasi oleh European Accreditation Council of Continuous Medical Education atau EACCME.
“Memiliki akses memadai terhadap pelayanan kesehatan reproduksi yang komprehensif, termasuk perawatan kesuburan adalah hak dasar setiap orang terlepas dari kondisi ekonomi mereka, “ tutur Head of Global Business Responsibility and Market Development – Biopharmaceutical business Merck Serono, Rasha Kelej. “Inisiatif More than a Mother diharapkan dapat mengurangi beban sosial akibat infertilitas dan tidak memiliki keturunan,” tambahnya.
