Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Mencegah dan Menangani Perut Bergas

Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Perut bergas sangat umum terjadi pada bayi. Bahkan ia bisa buang angin sebanyak 13-21 kali sehari! Ada banyak peluang  si kecil menelan udara yang membuat perutnya bergas, seperti saat menyusui, baik langsung maupun dengan botol, saat menangis hingga mengepeng.

Berikut ini ciri-ciri perut bergas pada bayi:

  • Bersendawa
  • Tampak gelisah dan rewel
  • Perut kembung dan terasa keras
  • Menangis
  • Buang angin lebih sering
  • Tampak kesakitan bila parah

Bila si kecil hanya rewel sebentar dan tampak baik-baik saja setelah buang angin, Moms tak perlu kuatir dengan gas dalam perutnya. Bahkan bila mukanya sedikit memerah dan buang anginnya berbunyi, ia masih terlihat ceria berarti ia sehat-sehat saja. Tapi bila ia menangis terus-menerus dan tampak kesakitan, Moms perlu membantu mengatasi masalah gas dalam perutnya.

Cobalah beberapa cara ini untuk mencegah dan menangani perut bergas:

  • Cek posisi makan si kecil. Pastikan saat menyusui kepalanya lebih tinggi daripada perut.
  • Sendawakan si kecil. Posisikan si kecil di pundak Moms dan tepuk pelan punggunnya hingga ia bersendawa setelah makan. Moms bisa melakukannya di tengah pergantian posisi menyusui antara payudara kiri dan kanan. Jika si kecil tidak langsung bersendawa. Tidurkan sebentar dan coba lagi.
  • Mengganti dot. Jika si kecil memakai botol susu, ganti dengan yang alirannya lebih lambat untuk mencegah terlalu banyak gas masuk ke dalam mulutnya.
  • Lakukan pemijatan dan gerakan kaki si kecil yang terbaring, seperti gerakan mengayuh sepeda. Bisa juga dengan tummy time atau menelungkupkan si kecil.
  • Mandi air hangat akan membantu mengeluarkan gas dari perutnya.
  • Perhatikan asupan MPASI dan konsultasikan dengan dokter. Kemungkinan ada jenis makanan yang memicu gas pada perut si kecil.
  • Perhatikan kualitas ASI. Bila si kecil masih menyusui, Moms perlu mengurangi meminum minuman berkafein seperti kopi, teh dan soft drink karena akan mempengaruhi ASI. Begitu juga dengan makanan berbahan susu atau produk turunannya.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *