Kenapa Si Kecil Sering Bangun?
Memiliki si kecil yang baru lahir, berarti Moms & Dads harus siap sering bangun di malam hari. Padahal secara teori, si kecil menghabiskan sebagian besar waktunya buat tidur, sekitar 16-17 jam sehari. Kenyataannya, Moms & Dads bahkan sulit untuk bisa tertidur selama empat jam penuh saja di malam hari.
Penyebab si kecil sering bangun bukan sekadar karena popok basah, haus atau kepanasan. Pola tidur bayi yang baru lahir memang berbeda dengan tahapan usia lainnya. Dalam beberapa minggu pertama, dia hanya bisa tidur panjang selama dua sampai empat jam, baik di siang maupun malam hari. Artinya, setiap dua hingga empat jam sekali, si kecil pasti akan terbangun dan menangis, membangunkan Moms & Dads, sebelum kemudian tertidur kembali setelah menyusu atau merasa nyaman.
Siklus tidur bayi yang pendek sebagian besar ada pada tahapan tidur rapid eye movement atau REM. Pada tahap ini umumnya orang bermimpi dan sering gerak, denyut nadi dan pernafasan terasa lebih cepat. Diduga, tahap REM sesuai dengan kebutuhan perkembangan otak bayi, yang berkembang pesat di periode emas atau hingga usia dua tahun.
Pola tidur sering bangun ini tak berlangsung lama kok, Moms & Dads. Biasanya si kecil mulai bisa tidur lebih panjang saat memasuki usia 6-8 minggu. Untungnya lagi, tidur malam biasanya mulai lebih panjang daripada tidur siang sehingga Moms & Dads dapat tidur lebih tenang di malam hari. Si kecil akan mengalami tahapan tidur REM yang lebih singkat dan mulai menjalani periode deep sleep yang lebih lama.
Memasuki usia 4 sampai 6 bulan, menurut para ahli, sebagian besar bayi sudah dapat tidur panjang 8 hingga 12 jam di malam hari. Tetapi banyak juga bayi yang susah tidur hingga usia batita. Agar si kecil memiliki pola tidur yang baik, Moms & Dads dapat membantunya membiasakan diri sejak awal.
Caranya, bisa dengan membiasakan si kecil tidur siang secara teratur. Di usia 6-8 minggu misalnya, Moms & Dads perlu tahu bahwa si kecil tidak bisa terjaga lebih lama dari dua jam. Jadi jangan mengajaknya bermain lebih lama dari itu karena malah akan membuatkan terlalu lelah dan susah tidur.
Ajarkan juga si kecil untuk membedakan siang dan malam hari dimulai di usia sekitar dua minggu. Saat terbangun di siang hari, si kecil perlu berada di suasana terang dan aktif bermain. Sementara di malam hari hindari mengajaknya bermain, redupkan lampu dan buat suasana tenang. Tak akan butuh lama untuk si kecil sadar bahwa malam hari adalah waktunya beristirahat dan tidur.
Selain itu, Moms & Dads perlu mengenali tanda-tanda kelelahan dan mengantuk si kecil. Mengusap mata, menarik telinga atau lebih rewel dari biasanya adalah sebagian tanda mengantuk. Kalau sudah begini, Moms & Dads perlu langsung menidurkannya.