Kenali Campak Jerman Pada Si Kecil
|Sekujur tubuh si kecil mengalami ruam merah. Itulah gejala yang paling jelas dari Campak Jerman. Penyakit ini berbeda dengan campak biasa yang vaksinnya wajib diberikan pada si kecil di usia 9 bulan.
Campak Jerman disebabkan virus Rubella, yang berbeda dengan campak biasa. Penyakit ini juga dikenal sebagai campak tiga hari karena umumnya ruam merah bertahan selama tiga hari pada tubuh pasien, walaupun bisa juga mencapai seminggu. Ruam dapat muncul pertama kali di bagian leher dan wajah atau bagian tubuh lainnya, sebelum menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan rasa panas serta gatal.
Gejala awalnya sulit terdeteksi. Biasanya penyakit ini baru ketahuan setelah terpapar virus selama dua atau tiga minggu. Beberapa gejala yang tampak antara lain:
- Ruam kemerahan di seluruh bagian tubuh
- Demam ringan, di bawah 38,89 Ā°C
- Kelenjar limpa membengkak
- Hidung berair dan gejala seperti flu lainnya.
- Pada orang dewasa, bisa juga mengalami sakit kepala, nyeri otot dan mata merah.
Tidak ada obat khusus untuk menyembuhkannya karena serangan virus akan hilang sendiri. Untuk mengurangi rasa tidak nyaman, seperti demam dan gejala mirip flu, si kecil bisa mengkonsumsi parasetamol untuk anak. Moms juga dapat meredakan gatal pada ruamnya dengan krim khusus yang dijual di apotek.
Campak Jerman mudah menular seperti flu. Penularan bisa lewat droplet atau cairan dari bersin dan batuk pasien. Hindari juga berbagi makanan dan alat makan dengan pasien. Penyakit ini sebenarnya tidak terlalu berbahaya, tapi pada kasus khusus bisa menimbulkan infeksi telinga dan pembengkakkan otak. Moms hamil juga sebaiknya tidak terpapar virus rubella karena dapat memicu keguguranĀ dan cacat lahir, seperti pertumbuhan terlambat, kelainan jantung, hingga tuli.
Seperti juga campak biasa, penyakit ini dapat dicegah dengan pemberian vaksin. Si kecil bisa mendapatkan vaksin Rubella atau MMR di usia antara 9-15 bulan. Dosis tambahan dapat diberikan di usia 4-6 tahun.
Selain itu, penularan dapat dicegah dengan meningkatkan daya tahan tubuh. Pastikan si kecil mengonsumsi makanan bergizi, terutama sayur dan buah-buahan yang kaya vitamin C. Penting juga untuk menjaga agar tubuh tidak kepanasan. Hindari beraktivitas lama di bawah terik matahari karena umumnya virus ini lebih mudah menyebar di cuaca panas dan kering.