Jadikan Si Kecil GENIUS di Hari Anak Nasional
|Selamat Hari Anak Nasional buat si kecil! Tahun ini, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak kita, Yohana Yembise, mengaitkan perayaan Hari Anak Nasional, 23 Juli, dengan event olahraga Asian Games. Tema yang dipilih adalah GENIUS, singkatan dari Gesit, Empati, Berani, Unggul, Sehat.
Semua poin GENIUS bisa si kecil dapatkan dengan berolahraga. Moms & Dads tak perlu melatihnya habis-habisan untuk menjadi atlet, apalagi hingga membuat si kecil tertekan. Olahraga yang dilakukan dengan gembira dan rutin memiliki banyak keuntungan selain untuk menjaga kesehatan fisiknya hingga dewasa nanti.
Olahraga untuk si kecil bisa disesuaikan dengan usia dan kemampuan. Agar ia lebih bersemangat, lakukan bersama-sama Moms & Dads. Tempatnya pun bisa beragam, di halaman rumah, seputar komplek, taman, lapangan olahraga atau bahkan tempat rekreasi.
Mayo Clinic pernah merilis beragam jenis olahraga yang disesuaikan dengan usia, dimulai dari usia balita. Ini dia ulasannya:
Usia 2-5 tahun
Di usia ini, si kecil mulai mengembangkan kemampuan motorik dasar. Tapi mereka masih terlalu muda untuk diajak mengikuti olahraga permainan dengan aturan tertentu. Balita yang diajak ikut permainan sepakbola misalnya, tidak akan membuat dia lebih paham dan piawai bermain sepakbola di kemudian hari. Olahraga yang cocok di usia ini adalah olahraga yang tidak terstruktur, seperti lari, berseluncur, melempar, menangkap, dan berenang.
Usia 6-9 tahun
Di rentang usia ini, minat si kecil mulai terbentuk. Dia juga bisa lebih berkonsentrasi dan kemampuan fisiknya lebih berkembang, seperti mampu melempar lebih jauh. Si kecil sudah bisa mengikuti arahan orang lain. Moms & Dads dapat mengarahkan dia untuk mencoba beberapa jenis olahraga permainan, seperti kasti atau baseball dan softball, serta sepakbola. Kenalkan juga pada jenis olahraga lain, seperti gimnastik, tennis, badminton dan bela diri. Perlu diingat, latihan penguatan otot baru boleh dilakukan di usia 7-8 tahun untuk si kecil yang berminat menekuni olahraga tertentu. Selain itu, sebaiknya si kecil fokus pada pemahaman teknis dan keterampilan geraknya.
Usia 10-12 tahun
Di rentang usia ini, minatnya semakin jelas. Si kecil sudah mampu memahami dan mengingat strategi permainan olahraga dengan lebih baik. Dia siap mengikuti permainan olahraga yang membutuhkan kemampuan lebih kompleks, seperti sepakbola, basket, hoki, dan bola volley. Yang perlu diingat, perubahan fisik si kecil menjelang pubertas akan mempengaruhi koordinasi dan keseimbangannya untuk sementara.
Olahraga apapun yang ditekuni si kecil, pastikan ia melakukannya dengan senang agar poin-poin GENIUS bisa dia raih. Bila si kecil dibimbing pelatih, Moms & Dads perlu mengenali gaya kepelatihannya dan berdiskusi bila dibutuhkan. Hindari gaya kepelatihan yang terobsesi kemenangan, Moms & Dads.
Perhatikan juga kesiapan fisik dan mental si kecil untuk bertanding atau berkompetisi, terutama pada cabang olahraga dengan kontak fisik dan risiko cedera lebih besar. Terakhir, Moms & Dads bisa menjadi contoh untuk bersikap sportif dan selalu memberinya dukungan positif.