Edutrip Mengenal Budaya di Museum Wayang
|Edutrip sekeluarga di akhir pekan ini tentu akan mengasyikan, Moms & Dads. Banyak tempat yang bisa kita pilih, salah satunya Museum Wayang, yang berada di Jalan Pintu Besar Utara Nomor 27, Jakarta Barat atau Kawasan Kota Tua.
Biasanya Museum Sejarah Jakarta yang menjadi favorit para wisatawan di kawasan ini, padahal Museum Wayang tak kalah menarik dan unik. Gedungnya termasuk peninggalan zaman Belanda dan sudah direnovasi beberapa kali. Pertama kali dibangun pada 1640 sebagai De Oude Hollandsche Kerk atau Gereja Lama Belanda. Pada 1732 berubah menjadi De Nieuwe Hollandse Kerk atau Gereja Baru Belanda hingga hancur pada 1808 akibat gempa bumi.
Pada 1912, gedung dibangun kembali dengan gaya Neo Reinassance sehingga akhirnya diresmikan sebagai Museum Wayang pada 1975. Yang membuat gedung ini semakin istimewa adalah di dalamnya terdapat makam Gubernur Jendral yang juga disebut sebagai pendiri Kota Batavia, Jan Piterszoon Coen yang wafat tahun 1629.
Begitu masuk, kita akan langsung melihat wayang golek Bima berukuran super besar, yang diikuti putranya, Gatotkaca. Moms & Dads bisa mengajak si kecil terlebih dulu menelusuri kisah pewayangan, seperti Ramayana dan Mahabharata melalui layar komputer yang tersedia di dekat pintu masuk. Setelah itu, deretan koleksi wayang golek menghiasi selasar museum. Ada juga dua pasang boneka berukuran besar yang sangat berbeda dengan wayang golek. Ini adalah Gundala-Gundala, boneka khas Tanah Karo, Sumatra Utara. Mirip dengan Ondel-ondel khas Betawi.
Museum Wayang memang tidak hanya memamerkan beragam jenis wayang, seperti wayang golek, wayang kulit hingga wayang rumput. Boneka khas berbagai daerah bahkan dari luar negeri ada di sini, seperti dari India, Tiongkok, Eropa, Amerika dan Afrika.
Moms & Dads bisa menjelajahi dua lantai museum ini sambil bercerita tentang wayang dan boneka, yang menjadi alat bertutur para pendongeng dari masa ke masa. Bukan hanya cerita pewayangan, kisah Si Pitung hingga para pendiri bangsa Indonesia pun bisa disampaikan lewat pentas boneka. Di salah satu sudut, kita juga akan menemukan para karakter dalam serial boneka era 80-an, Si Unyil. Moms & Dads bisa bernostalgia nih, sambil bercerita tentang keluarga Unyil dan teman-temannya pada si kecil.
Ada lebih dari 4000 koleksi di museum yang diakui PBB sebagai warisan dunia yang patut dilestarikan ini. Selain boneka, terdapat juga beragam topeng, alat musik gamelan dan beberapa lukisan. Museum Wayang buka setiap hari, kecuali hari Senin, mulai pukul 09.00-15.00 WIB. Tiket masuknya Rp 5.000 saja untuk umum. Menarik bukan?