Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Gigi Sehat, Si Kecil Percaya Diri

Menyikat gigi bersama di SDN Gunung 01
Menyikat gigi bersama di SDN Gunung 01

Yuk, jaga gigi sehat Moms & Dads sekeluarga dengan menggosok gigi secara benar dan memeriksakannya ke dokter gigi secara teratur. Gigi sehat sangat penting Moms & Dads, bahkan untuk si kecil. Pepsodent mengungkap hasil survei global 2018, yaitu kesehatan mulut pada anak-anak, berkaitan dengan potensi akademis dan rasa percaya diri mereka sebagai bekal di masa depan.

Memperingati Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia 2019 di SD Negeri Gunung 01, Jakarta Selatan, Pepsodent bekerjasama dengan FDI World Dental Federation dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI).  Dengan tema Senyum Sehat Cerahkan Masa Depan Anak Indonesia, mereka mengajak sekitar 200 siswa-siswi untuk menyikat gigi bersama. Melalui School Program, mereka juga memberikan pemeriksaan gigi gratis untuk si kecil.

Drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc., Division Head for Health & Wellbeing and Professional Institutions Yayasan Unilever Indonesia menjelaskan, ”Peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia kembali kami laksanakan untuk mengedukasi, memberikan pemeriksaan gigi gratis, sekaligus membiasakan masyarakat Indonesia – khususnya anak-anak – untuk merawat kesehatan gigi.”

Tema  Senyum Sehat Cerahkan Masa Depan Anak Indonesia terinspirasi dari hasil survei global yang dilakukan Pepsodent pada 2018 di delapan negara, yaitu Chili, Mesir, Perancis, Italia, Indonesia, Amerika Serikat, Ghana dan Vietnam. Survei ini melibatkan 4.094 anak berusia 6-17 tahun beserta orangtua mereka. Di Indonesia, survei dilakukan pada 506 anak. Hasil utamanya, 64% anak mengalami keluhan sakit gigi selama satu tahun terakhir dan 41% dari mereka intensitas rasa sakitnya mencapai tingkat sedang hingga berat. “Masalah ini menyebabkan mereka menemui banyak kesulitan di sekolah, baik dalam meraih prestasi akademis maupun bersosialisasi,” ujar Drg. Mirah.

Akibat sakit gigi, 37% anak mengaku harus absen dari sekolah dengan jumlah absen rata-rata dua hari per anak dalam setahun. Rasa sakit pun menyebabkan 29% dari anak-anak tersebut mengalami gangguan tidur sehingga terpaksa harus sekolah dalam keadaan mengantuk. Didapati pula sebagian besar dari mereka sulit berkonsentrasi dan tidak bisa turut aktif dalam berbagai kegiatan sekolah, akhirnya kemampuan mereka untuk menyerap materi pelajaran menjadi sangat terganggu.

Drg. Mirah menambahkan, “Anak-anak yang bermasalah dengan gigi dan mulut cenderung dua kali lebih rentan untuk mengalami krisis kepercayaan diri, kesulitan bersosialisasi bahkan menolak untuk memperlihatkan senyum mereka dibandingkan dengan anak-anak yang memiliki gigi dan mulut yang sehat.”

Ayoe Sutomo, psikolog anak dan keluarga, mengungkap, ” Dalam menemukan rasa percaya diri ada beberapa komponen yang saling mendukung, diantaranya adalah rasa nyaman terhadap diri sendiri yang menimbulkan perasaan positif serta membuat diri merasa berharga, atau biasa disebut self-esteem. Kebiasaan hidup sehat, termasuk merawat kesehatan gigi, merupakan salah satu hal yang mendukung anak untuk memiliki self-esteem yang baik.”

Survei global Pepsodent juga menyoroti peranan orangtua dalam membiasakan anak mereka menjaga kesehatan gigi sejak dini. Meskipun 90% dari Moms & Dads di Indonesia yeng mengikuti survey mengaku anak-anak mereka sudah menyikat gigi dua kali sehari, namun 24%-nya memperbolehkan si kecil kadang melewatkan sikat gigi pada malam hari. Bahkan 21%nya menjadikan hal ini sebagai  reward. Sekitar 79% orangtua juga menyebutkan mereka baru mengajak si kecil ke dokter gigi bila ada masalah.

Dampak ini terlihat pada hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 yang dirilis beberapa waktu lalu. Dr. drg. R. M. Sri Hananto Seno, Sp.BM (K)., MM selaku Ketua PB PDGI menjelaskan, ”Saat ini, secara nyata gigi berlubang masih menjadi masalah besar bagi kesehatan gigi dan mulut anak Indonesia. Data Riskesdas 2018 menunjukkan hanya 2,8% masyarakat berusia tiga tahun ke atas yang menyikat gigi dua kali sehari, pagi dan malam. Sekitar 90,2% anak Indonesia berumur 5 tahun memiliki masalah gigi berlubang.”

Pemeriksaan gigi dalam School Program
Pemeriksaan gigi dalam School Program

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *