Bermain Menyehatkan Jantung
|Bermain membuat fisik si kecil aktif dan tumbuh lebih sehat. Ia tidak hanya terhindar dari kegemukan dan pertumbuhan tulang yang kurang optimal, tetapi juga menurunkan risiko terkena diabetes, tekanan darah tinggi hingga penyakit jantung.
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik Indonesia atau Perdosri, Dr. Luh Karunia Wahyuni mengungkap pentingnya aktivitas fisik si kecil sejak bayi. “Anak yang tidak melakukan aktivitas biasanya seluruh perkembangan turun. Misal, umur 2 tahun, harusnya bisa lari, dia cuma bisa duduk kayak baru berusia 8 bulan,” tuturnya.
Anak yang tidak distimulasi secara fisik dan sering bengong bisa terganggu persepsinya. Si kecil akan sulit mengerti jauh dekat, besar kecil, dan persepsi lainnya. Kurangnya aktivitas fisik sangat berpengaruh pada kerja jantung, paru-paru hingga sistem metabolisme. “Kapasitasnya jadi cuma 30 % sehingga sinyal ke otak tidak maksimal,” kata Dr. Luh.
Pentingnya aktivitas fisik membuat WHO menetapkan anak usia 5-17 tahun sebaiknya menghabiskan waktu minimal 60 menit sehari untuk berolahraga. Dukungan orang tua dan keluarga tentu sangat diperlukan. Moms & Dads bisa mengajak si kecil beraktivitas fisik dengan cara:
- Jalan kaki atau naik sepeda bersama ke sekolah.
- Jalan-jalan sore atau pagi di sekitar komplek perumahan.
- Menari bersama.
- Memberi batasan menonton TV dan main gadget menjadi maksimal 2 jam per hari.
- Mengajaknya ke taman bermain.
- Berolahraga bersama, misalnya renang, bersepeda, jogging atau bermain bola.
Moms & Dads bisa juga mengenalkan permainan tradisional pada si kecil dan teman-temannya, seperti petak umpet, layangan, dan lainnya. ”Anak harus bergerak. Saya anjurkan stop TV, stop gadget, main di luar rumah sampai capek,” saran Dr. Luh.