Aruna dan Lidahnya, Wisata Kuliner Lewat Film
|Siap-siap tergiur dan ingin segera kulineran setelah nonton film ini, Moms & Dads. Aruna dan Lidahnya, yang diadaptasi dari novel karya Laksmi Pamuntjak, menyajikan sebuah kisah ‘wisata kuliner’ empat orang beda karakter. Mereka memiliki sudut pandang masing-masing tentang setiap hidangan yang mereka santap bersama.
Aruna, diperankan Dian Sastrowardoyo, adalah pencinta kuliner yang terobsesi nasi goreng buatan Mbok di masa kecilnya. Rasa khasnya tak pernah ia temui lagi saat dewasa. Ketika Aruna, yang bekerja sebagai epidemiologist, ditugaskan untuk menginvestigasi isu wabah flu burung di empat kota, ia mengajak sahabatnya, Bono (Nicholas Saputra), seorang chef, yang ingin berwisata kuliner Nusantara.
Surabaya menjadi kota pertama mereka. Seorang teman lama yang juga penulis buku makanan dan travel, Nad (Hannah Al Rashid), bergabung atas undangan Bono. Dan tanpa diduga, Farish (Oka Antara), mantan rekan kerja yang pernah ditaksir Aruna, muncul. Farish bergabung untuk melakukan investigasi bersama Aruna. Perjalanan pun dimulai dengan penuh rasa, memunculkan konflik dalam diri Aruna yang tengah meragukan lidahnya sendiri dan motivasi Farish.
Kuliner khas di empat kota – Surabaya, Pamekasan, Pontianak dan Singkawang, menjadi daya tarik utama film arahan sutradara Edwin dengan skenario yang ditulis Titien Wattimena ini. Dimulai dari Rawon Surabaya, Soto Lamongan, Bakmi Kepiting, hingga menu-menu yang jarang ditemui, seperti Campur Lorjuk Pamekasan, Pengkang Pontianak dan Choi Pan Singkawang.
“Ada 21 menu di film ini,” ujar Edwin saat press screening di XXI Plaza Indonesia, Jakarta, 20 September. Ia menambahkan, “Beberapa berbeda dengan yang ada di bukunya, seperti Bebek Sinjai yang digantikan Campur Lorjuk. Lorjuk atau kerang bambu sangat khas dan cuma ada di Pamekasan, Madura.”
Aruna dan Lidahnya juga menarik dengan obrolan antar teman yang mengalir natural. Walaupun menyajikan banyak dialog, film ini tak terasa membosankan. Kelucuan muncul dari celetukan mereka dan ekspresi Aruna. Sutradara Edwin, yang sebelumnya sukses dengan film Posesif, menantang para aktornya untuk menjajal gaya akting berbeda. Moms & Dads akan banyak melihat gesture dan ekspresi lucu Dian Sastrowardoyo, gaya formal Oka Antara sebagai orang kantoran, kejahilan Nicholas Saputra dan sikap bebas Hannah Al Rashid sebagai orang yang kebarat-baratan.
“Kisahnya ditampilkan dengan rileks, sesuatu yang jarang ada di film Indonesia. Sangat relatable dengan kehidupan dan pertemanan kita sehari-hari, ngobrol sambil makan dan saling menerima perbedaan,” tutur Dian Sastrowardoyo.
Hannah Al Rasyid menambahkan,”Tidak ada drama over the top di sini, realistis dan simple. Obrolan antar teman, terutama girl talk, apa adanya. Di kehidupan nyata juga kan tidak ada censorship saat kita ngomong ke teman.”
Produksi Palari Films bersegmen 17 tahun ke atas ini bisa mulai Moms & Dads tonton di bioskop-bioskop, pada 27 September 2018. Para pemeran Aruna dan Lidahnya juga akan berkunjung ke 15 kota, mulai 21 September hingga 6 Oktober, yaitu Bandung, Malang, Surabaya, Solo, Jogjakarta, Jakarta, Bekasi, Depok, Cibubur, Pontianak, Palembang, Makassar, Semarang, Padang dan Medan. “Semoga setelah nonton film ini, kita lebih bisa menikmati dan menghargai pertemanan dan hal-hal kecil yang terjadi di kehidupan,” ujar Meiske Taurisia, yang memproduseri Aruna dan Lidahnya bersama Muhammad Zaidy.