Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Tips Mendidik Anak Laki-laki

Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Banyak yang bilang, anak laki-laki cenderung lebih dekat dan nyaman dengan Moms. Tapi ini tidak otomatis membuat Moms lebih mudah mendidik dan berkomunikasi dengannya. Anak laki-laki berbeda dengan anak perempuan. Ia cenderung menunjukkan perasaan dan pikiran lewat aksi bukan kata-kata.

Tips berikut bisa Moms terapkan untuk mendidik si kecil menjadi anak laki-laki bahagia, peduli dan mampu menggali potensinya.

Bebaskan ekspresinya

Jelaskan padanya bahwa apa yang ia rasakan adalah sinyal untuk berbuat sesuatu. Mungkin ia perlu menangis saat sedih, meminta tolong ketika ketakutan, meluapkan kemarahan dan lainnya. Lupakan kalimat ‘boys don’t cry,’ karena terbiasa berekspresi akan membuat si kecil mampu membedakan beragam perasaan dan menampilkan emosi dengan wajar.

Menjadi penggemar nomor satu

Mungkin setelah besar ia akan malu waktu Moms memperlihatkan foto masa kecilnya pada orang lain. Atau ketika Moms menunjukkan koleksi medali yang pernah si kecil raih. Walaupun dia protes, dalam hati dia sadar bahwa Moms akan selalu ada untuk menyayangi dan mendukung dia. Tunjukkan pula sikap berminat dan mendukung pada setiap hobinya.

Ajari merawat diri sendiri

Mandi dan potty training tentunya wajib Moms ajarkan sejak ia batita. Selain itu, tak ada salahnya mengajari anak laki-laki memasak, mencuci dan menyetrika bajunya sendiri. Kemampuan ini akan sangat berguna ketika ia harus hidup mandiri, seperti melanjutkan sekolah di luar kota.

Biasakan bersikap baik dan hormat

Mengucapkan kata ‘tolong’ dan ‘terima kasih’ perlu dibiasakan sejak kecil. Ajari juga bagaimana caranya menawarkan bantuan atau menyapa orang lain. Selain itu, ingatkan si kecil untuk peduli perasaan orang lain, bersikap baik pada anak yang lebih muda dan anak perempuan, sopan pada yang lebih tua. Tidak menyakiti binatang dan merusak tanaman.

Luaskan wawasannya

Kebiasaan membaca untuk si kecil sangat baik buat mendekatkan hubungan sekaligus meluaskan wawasan dan memicunya berpikir kreatif. Biarkan ia melihat buku yang Moms baca, mendiskusikan karakter atau jalan ceritanya. Ketika ia bertanya ‘kenapa’, Moms harus menjawabnya. Bila perlu, ajak si kecil mencari jawabannya bersama. Ceritakan juga tentang tokoh-tokoh penting, seperti para penemu, negarawan, pahlawan dan lainnya untuk menginspirasi si kecil.

Mendengarkan musik

Musik menstimulasi sel-sel otaknya dan menjadi bahasa universal yang dipahami semua orang. Kenalkan si kecil pada nada dan harmoni serta biarkan ia bebas bergerak mengikuti musik.

Biarkan bereksplorasi

Mengomel karena bajunya selalu kotor dan robek atau ia membongkar mainan hanya akan menghabiskan energi Moms. Ia akan melakukannya lagi dan lagi. Biarkan dia mengeksplorasi lingkungan sekitar dan bergerak bebas karena dari sana ia banyak belajar dan berkembang.

Jangan melindunginya dari kegagalan

Si kecil tidak selamanya sukses dan jadi  juara. Ia juga perlu mengalami kegagalan agar bisa belajar bangkit dan berbuat lebih baik. Selain itu, ia akan belajar berjuang dan tidak mudah menyerah.

Selain itu, bekali si kecil dengan iman dan pengetahuan agama. Di saat sendirian, tak ada Moms & Dads yang membantunya, si kecil akan tetap merasa memiliki pegangan.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *