Penularan Hepatitis B Pada Moms & Dads
|Penularan hepatitis B yang menginfeksi hati jauh lebih mudah dibandingkan dengan virus HIV. Perbandingannya bisa mencapai 50 sampai 100 kali karena sebagian besar pengidap dan pembawa tidak menyadari ada hepatitis B virus atau HBV dalam tubuhnya.
Di seluruh dunia, kemungkinan ada ratusan juta orang pembawa virus hepatitis B. Di Amerika Serikat saja tercatat 200 ribu orang setiap tahunnya terkena HBV dan 5-7% di antaranya berkembang menjadi hepatitis B kronis. Dengan alasan yang tidak jelas, jumlah pria yang terpapar HBV ternyata enam kali lebih banyak dari wanita.
Berbeda dengan penularan pada bayi dan balita, HBV pada orang dewasa 95% dapat hilang atau tidak aktif seumur hidup. Umumnya seseorang terbebas dari virus setelah vaksinasi dalam kurun enam bulan. Beberapa orang merasakan gejala hepatitis B, seperti sering mual, gejala-gejala mirip flu hingga kulit dan putih mata kekuningan. Tetapi banyak yang tidak merasakan apa-apa sehingga tidak sadar ada HBV dalam tubuhnya.
Ada tiga tipe Hepatitis B pada orang dewasa:
Pembawa hepatitis B kronis sehat
Tipe ini tidak menularkan HBV pada orang lain dan hidup normal seperti biasa. Tetapi ia berisiko menderita sirosis dan kanker hati di kemudian hari. HBV bisa kembali aktif ketika sistem kekebalan tubuh tertekan akibat pengobatan penyakit berat tertentu, seperti kanker dan AIDS.
Hepatitis B kronis menular
Sesuai namanya, tipe ini sangat menular. Pengidapnya sendiri mengalami kerusakan dan pembengkakan hati parah meski hanya sedikit atau malah tidak menampakkan gejala. Kemungkinan besar akan berkembang menjadi sirosis. Hanya 5-10% peluang untuk bisa pulih sendiri.
Mutasi hepatitis B kronis
HBV dalam tubuh telah bermutasi secara permanen. Berpotensi menular dan lebih sulit ditangani.
Agar Moms & Dads terhindar dari risiko saling menulari, sebaiknya lakukan pemeriksaan darah sebelum menikah. Dapatkan juga vaksinasi hepatitis B jauh sebelum merencanakan kehamilan.
Vaksin hepatitis B selain dianjurkan untuk bayi yang baru lahir, juga bagi semua orang dewasa, termasuk penderita diabetes di bawah usia 60 tahun serta penderita kelainan ginjal dan hati. Selain itu, Moms & Dads bisa menerapkan tips berikut untuk mencegah penularan:
- Menggunakan kondom.
- Memakai sarung tangan saat menyentuh atau membersihkan cairan tubuh, misalkan ketika pasangan terluka.
- Tutup semua luka terbuka.
- Tidak berbagi pemakaian sikat gigi, pisau cukur, gunting kuku, anting-anting dan sejenisnya.
- Hindari berbagi makanan dengan sendok yang sama. Bila sudah punya si kecil, jangan mengunyahkan makanan untuknya.
- Pastikan jarum suntik, piercing atau tattoo yang akan digunakan steril.
- Bersihkan area yang terkena darah dengan cairan pembersih.