Mengajari Si Kecil Toleransi
|Moms & Dads, kita terkenal sebagai bangsa yang paling toleran. Ini berkat banyaknya suku, keragaman budaya, tradisi hingga agama di negara kita yang jarang dipunyai negara lain.
Dalam satu lingkungan tempat tinggal saja, kita bisa bertetangga dengan orang Jawa, Sunda, Sumatra dan banyak lagi. Belum lagi perbedaan agama, seperti muslim dan non muslim. Bahkan di perkotaan yang kebanyakan pendatang, setiap keluarga bisa memiliki tradisi dan budaya berlainan.
Seperti perilaku, sikap toleransi tidak otomatis tumbuh dalam diri kita. Perlu diajarkan dan dibiasakan sejak kanak-kanak. Pelajaran toleransi pertama yang diperoleh si kecil adalah dengan melihat sikap Moms & Dads sendiri. Dari pengamatannya, ia akan mengembangkan nilai-nilai pribadi.
Apa yang bisa Moms & Dads lakukan untuk mengajari anak toleransi? Check these out!
- Sadari perilaku sendiri. Sebelum mengajari anak bertoleransi, hindari membuat stereotip untuk etnis atau orang dari lingkungan tertentu. Tunjukkan bagaimana sikap menghargai orang lain.
- Hati-hati dalam membicarakan orang yang ‘berbeda’ dengan Moms & Dads dan tidak membuat lelucon tentang stereotip.
- Selektif memilih mainan, buku, musik dan tontonan si kecil karena akan mempengaruhi nilai-nilai pribadi, perilaku dan budayanya.
- Jawab pertanyaan si kecil tentang perbedaan dengan jujur dan tidak terkesan merendahkan. Dengan begitu anak merasa tidak canggung untuk membahas perbedaan selama mereka bersikap menghargai.
- Sadari dan terima beragam perbedaan dalam keluarga sendiri. Yap, setiap individu itu unik, jadi tunjukkan sikap menerima bila anggota keluarga berbeda hobi, selera, atau kemampuan.
- Toleran bukan berarti menerima perilaku buruk. Setiap orang berhak diperlakukan dengan baik dan sebaliknya, memperlakukan orang lain dengan baik pula.
- Bantu si kecil lebih percaya diri, merasa diterima dan dihargai. Anak yang membenci dirinya sendiri akan cenderung memperlakukan orang lain dengan buruk. Anak yang pede dan menghargai diri sendiri akan memperlakukan orang lain dengan hormat.
- Beri kesempatan si kecil bermain dengan beragam anak. Usahakan dia mendapat teman yang berbeda antara di sekolah dengan tempat les atau komunitas.
- Ajak si kecil belajar tentang hari-hari besar agama lain atau budaya di luar budaya keluarga.
- Jangan melupakan budaya sendiri dengan mengajarkan pada si kecil tentang tradisi maupun bahasa ibu Moms & Dads.