Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Serunya Jalan-jalan di GWK Cultural Park, Bali

Patung Garuda Wisnu Kencana, terbesar dan termegah
Patung Garuda Wisnu Kencana, terbesar dan termegah

Berlibur ke Bali tak lengkap bila Moms & Dads sekeluarga tidak mengunjungi GWK Cultural Park. Di sinilah terletak patung tertinggi dan termegah se-Indonesia, patung Garuda Wisnu Kencana. Karya seniman Bali, Nyoman Nuarta ini pembuatannya memakan waktu hingga 25 tahun.

Taman budaya seluas 60 hektar, milik pengembang Alam Sutera ini, berada di Jalan Raya Uluwatu, Ungasan, Kuta Selatan, Badung, Bali. Moms & Dads bisa berkendaraan kurang dari setengah jam bila menginap di seputaran pantai Kuta. Untuk masuk ke taman budaya, yang dibuka pukul 08.00-22.00 WITA ini, pengunjung domestik dikenakan tiket seharga Rp 80.000 dan turis manca negara seharga Rp 125.000.

Tersedia shuttle bus dengan tiket seharga Rp 20 ribu untuk mengelilingi kawasan ini. Moms & Dads sekeluarga juga bisa berjalan kaki dari area Pedestal, tempat patung berada, menuju Festival Park, Lotus Pond, Kura-kura Plaza, Garuda Plaza, Wisnu Plaza dan lainnya.

Patung Tertinggi Se-Indonesia

Patung Garuda Wisnu Kencana memang mengundang decak kagum.  Patung yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada 22 September 2018 ini, terbuat dari material baja dan campuran tembaga dan kuningan untuk modul-modulnya. Total ada 754 modul yang disambung-sambung hingga membentuk sosok Dewa Wisnu mengendarai Garuda.

Berat total material bajanya fantastis, mencapai 2.900 ton! Tinggi patungnya 75 meter, ditambah pondasi menjadi setinggi 121 meter. GWK memang masih kalah tinggi dari Statue of Unity di India (182 m) dan Spring Temple Buddha (128 m) di Tiongkok, tapi lebih tinggi dari patung Liberty di USA, yang setinggi 93 m dengan pondasi. Dengan lebar bentangan sayap mencapai 64 meter, GWK bisa dibilang patung terlebar dan terbesar di dunia. Apalagi bila dilihat dari kerumitan ukirannya, GWK boleh jadi patung besar terumit di dunia.

Ada lagi yang istimewa dari GWK. Oktaviano Pratomo, Marcomm Dept. Head GWK Cultural Park, mengungkap, ”Warna hijau patungnya didapat dari hasil penyemprotan cairan patina acid. Ini untuk mempercepat proses aging, tidak seperti patung-patung di bawah yang didiamkan selama bertahun-tahun sampai dapat warna seperti sekarang.  Nantinya, seiring waktu, warna akan berubah menghitam seperti batu.”

Oktaviano menambahkan, mahkota emas Dewa Wisnu terbuat dari mozaik bahan kaca yang diberi lapisan tertentu sampai mendapatkan efek emas. “Ini diimpor dari Italia. Bahannya khusus untuk outdoor sehingga dari segi maintenance lebih tahan lama. Tidak memerlukan perawatan sesering lapisan  emas asli di Monas,” ujarnya.

Saat momdadi.com ke sana, bagian dalam patung belum terbuka untuk umum, Moms & Dads. Tapi nantinya, pengunjung bisa naik hingga ke lantai 23 untuk melihat ke luar melalui jendela-jendela yang ada di belakang sayap Garuda. Bagian ujung teratas patung pun nantinya bisa diakses secara terbatas. Di dalam pondasi atau lantai Ground juga terdapat galeri berisi foto perjalanan patung GWK sejak 1993. Area ini sempat dibuka saat peresmian.

Bermain Skuter dan Menonton Film

Memasuki Festival Park, si kecil bisa menyewa skuter Skutis Anoa untuk menjelajah hingga ke Lotus Pond, area berumput yang dikelilingi tebing-tebing batu berbentuk persegi. Bisa juga mencoba Segway yang lebih menantang atau boncengan naik skuter Smart Ant. Harga sewanya beragam, Rp 60 ribu untuk Skutis Anoa dan Segway, serta Rp 80 ribu untuk Smart Ant. Tentunya selama mengendarai skuter dan segway, si kecil wajib menggunakan pelindung yang tersedia. Bahkan ada instruktur yang mengarahkan.

Sebagai cultural park, GWK juga dilengkapi spot-spot pertunjukan budaya. Tarian tradisional bisa ditonton pada jam-jam tertentu di Amphitheater. Bila datang pas bulan purnama, November ini jatuh pada tanggal 22, Moms & Dads sekeluarga dapat menyaksikan ritual setempat di area Wisnu Plaza dan Parahyangan Somaka Giri, mata air yang selalu mengalir. “Tamu bisa ikut menyusun gebogan dan ritualnya, lalu menonton tari-tarian. Acaranya dari jam 4 sore sampai jam 8 malam,” ujar Oktaviano.

Moms & Dads juga dapat mengajak si kecil menonton film animasi Garuda Cilik di Garuda Cinema, secara gratis. Film berdurasi 30 menit ini telah meraih penghargaan Citra untuk film animasi pendek terbaik di FFI 2015, dan bercerita tentang Garuda yang berusaha menyelamatkan ibunya. Kisah Garuda berupa e-comic juga dapat di-download di situs resmi GWK, www.gwkbali.com.  Dari komik ini nih, si kecil akan tahu cerita di balik replika telur besar yang berada di Garuda Plaza.

 

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *