Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

9 Keuntungan Bercinta Saat Hamil

Foto : Istimewa
Foto : Istimewa

Beberapa Moms mungkin merasa kuatir bercinta saat hamil. Tanpa adanya komplikasi atau masalah kehamilan, berhubungan seks saat hamil justru dianjurkan Moms, dan baik untuk Moms maupun janin dan Dads. Beberapa penelitian menyimpulkan, bercinta saat hamil akan membantu Moms tidur lebih nyenyak, menurunkan tekanan darah, dan membuat Moms lebih bahagia.

Lebih detailnya, berikut beberapa keuntungan bercinta saat hamil:

  • Memperbaiki orgasme. Faktanya banyak Moms yang baru merasakan orgasme yang sesungguhnya saat melakukannya dalam keadaan hamil. Ini dipengaruhi oleh peningkatan sirkulasi darah selama hamil.
  • Membakar kalori. Yap, melakukan aktivitas yang satu ini akan membuat Moms tetap fit karena dalam waktu sekitar 30 menit bisa membakar 50 kalori bahkan lebih.
  • Menurunkan tekanan darah. Penelitian menunjukkan berhubungan seks mampu menurunkan tekanan darah. Ini baik untuk kehamilan karena tekanan darah tinggi bisa memicu komplikasi seperti preeclampsia.
  • Mengurangi rasa sakit. Orgasme melepaskan hormon oxytocin alias hormon cinta, yang membuat tubuh Moms lebih mampu menoleransi rasa sakit hingga 74%.
  • Memperbaiki kualitas tidur. Aktivitas bersama Dads ini akan membuat Moms merasa lebih nyaman dan santai sehingga bisa tidur lebih nyenyak. Uniknya pada janin dalam rahim pun aktivitas ini akan membuat si kecil merasa diayun-ayun dan tertidur.
  • Meningkatkan imunitas. Seks terbukti menaikkan kadar IgA, antibodi yang membantu tubuh menghadang beragam infeksi, termasuk virus flu.
  • Membuat Moms dan si kecil lebih bahagia dan relaks karena orgasme melepaskan hormon endorphin dalam tubuh.
  • Meningkatkan keakraban dan keromantisan Moms & Dads.
  • Mempercepat pemulihan setelah persalinan. Orgasme saat hamil membuat bagian dasar pelvis lebih siap untuk melahirkan. Apalagi bila Moms melakukan gerakan Kegels saat berhubungan.

Aktivitas ini memang tidak dianjurkan untuk Moms yang hamil dengan beberapa kondisi berikut:

  • Menampakkan tanda akan melahirkan prematur atau memiliki riwayat persalinan prematur
  • Didiagnosa serviks inkompeten atau placenta previa
  • Memiliki riwayat keguguran
  • Mengalami pendarahan vaginal.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *