Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Belajar Mengatur Uang Saku, Bagian I

 

Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Mengenalkan konsep uang dan melatih si kecil untuk mengatur keuangannya sendiri bisa Moms & Dads lakukan sejak ia masih SD. Seperti saat Moms & Dads mengajarinya naik sepeda, si kecil membutuhkan alat untuk belajar tentang finansial, yaitu uang saku.

Memiliki uang saku mungkin akan membuat si kecil boros pada awalnya. Tetapi semakin lama, ia akan belajar beragam konsekuensi sehingga akhirnya ia mampu mengatur uang saku, menentukan prioritas, dan menabung.

Tidak ada ketentuan kapan si kecil perlu memulai ‘pelajarannya’ karena bisa berbeda untuk setiap anak. Psikolog Vera Itabiliana menyarankan untuk memulai saat si kecil belajar menabung di sekolah, yaitu sekitar kelas 3 SD. Kristan Leatherman, co-author buku Millionaire Babies or Bankrupt Brats? Love and Logic Solutions to Teaching Kids about Money, bilang, ”Waktu terbaik adalah ketika si kecil mulai paham bahwa uang bisa membeli apa yang mereka suka.”

Berapa uang saku si kecil?

Jawaban tergantung kondisi keuangan keluarga dan kebutuhannya. Pertimbangkan biaya transportasi bila si kecil harus naik kendaraan umum ke sekolah. Bila Moms & Dads tidak menyiapkan sarapan atau bekal, berarti ia juga harus membeli makanan dan minuman di kantin sekolah, cari tahu kisaran harganya. Pikirkan apa yang terbaik bagi si kecil dan hindari memberinya uang saku berlebihan.

Biasanya, anak yang lebih besar memiliki kebutuhan yang lebih banyak sehingga uang sakunya lebih besar.  Jelaskan perbedaan ini agar si adik tidak merasa iri.

Kapan diberikan?

Uang saku bisa diberikan harian, mingguan atau bulanan bila ia terlihat sudah cukup mahir mengaturnya. Yang penting adalah konsistensi dari Moms & Dads. Jangan terpancing untuk menambah uang saku di saat yang tidak seharusnya atau setiap kali si kecil minta, kecuali dalam keadaan darurat.

Novita Angie misalnya, memberikan uang saku kepada dua anaknya setiap menjelang akhir pekan. “Pihak sekolah tidak mengizinkan murid membawa uang, jadi saya hanya memberi mereka uang saku untuk akhir pekan. Biasanya si kakak uangnya habis duluan, sementara si adik lebih rajin menabung,” ceritanya.

Terapkan aturan penggunaan

Si kecil bisa jadi ingin membeli kembang api, petasan atau jajanan kurang sehat. Bagaimana cara Moms & Dads mencegahnya? Pemberian uang saku perlu dibarengi aturan yang jelas tentang penggunaannya. Tidak usah membuat daftar barang yang dilarang, karena pasti akan panjang. Moms & Dads cukup mengingatkannya untuk tidak membeli sesuatu yang mengundang masalah, misalnya membuatnya sakit, terluka atau mengganggu orang lain.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *