Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Bangun Pagi Cegah Kegemukan

Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Bangun pagi banyak sekali manfaatnya, termasuk untuk kesehatan. Sebuah riset kembali membuktikannya. Jadi, ayo biasakan si kecil dan anggota keluarga lainnya untuk bangun pagi setiap hari.

Para periset di Finlandia menemukan, orang yang suka bangun pagi cenderung memiliki kebiasaan makan yang lebih sehat dibandingkan orang-orang yang suka bangun siang karena tidur terlalu malam. Buat yang suka begadang, risiko menderita obesitas pun lebih tinggi.

“Kami menemukan, orang yang suka begadang biasanya menunda jam makan mereka, memiliki pola makan kurang baik dan mengonsumsi lebih banyak gula sukrosa, lemak dan lemak jenuh di malam hari ketimbang orang yang bangun pagi,” ujar Mirkka Maukonen, penulis utama riset dari National Institute for Health and Welfare, Helsinki. Ia adalah kandidat doktor di jurusan Public Health Solutions.

Pakar diet Lona Sandon dari University of Texas Southwestern Medical Center, Dallas, Amerika Serikat, tidak kaget dengan hasil riset ini. Ia berkomentar, faktor biologis dan fisiologis berperan dalam hal ini.

“Riset terdahulu menunjukkan hormon yang mempengaruhi selera makan dan metabolisme diproduksi dengan kadar berbeda pada pagi dan malam hari,” ujarnya. “Jumlah dan lamanya waktu tidur kemungkinan mempengaruhi produksi hormon-hormon ini sehingga mempengaruhi perbedaan selera atau pemilihan makanan yang berimbas pada komposisi tubuh dan berat badan.”

Agar memiliki pola makan yang lebih sehat dan terhindar dari obesitas, sebaiknya si kecil tidak tidur terlalu malam. Bagaimana bila ia sudah terbiasa? Sandon menyarankan untuk mengubah kebiasaan secara perlahan. “Seperti terjadi pada semua orang, sulit mengubah kebiasaan, termasuk kebiasaan tidur dan pola makan. Tapi patut dicoba agar lebih sehat, ” katanya.

Lagipula tidur larut malam ternyata cenderung membuat orang kurang beraktivitas fisik, menurut riset tim Mirkka Maukonen. Selain itu, mereka yang suka begadang, malah lebih sulit tidur, dan pada orang dewasa jadi lebih sering merokok. Mereka juga lebih banyak yang merasa kurang fit dibandingkan orang yang suka bangun pagi.

Riset ini melibatkan 1.900 orang dewasa usia 25-74 tahun di Finlandia. Untuk mengetahui asupan nutrisi mereka, para responden harus melengkapi catatan asupan makanan selama 48 jam, termasuk makanan selama akhir pekan yang biasanya sedikit beda. Dari catatan ini diketahui asupan kalori, karbohidrat, gula, serat, protein, lemak dan lainnya. Periset juga mempelajari catatan waktu tidur mereka setiap hari, durasi, kapan jam tidur dan kapan bangun. Terakhir, periset mengevaluasi aktivitas mereka sehari-hari.

Kesimpulannya, konsumsi total kalori perhari sama antara yang bangun pagi dan tidak. Tapi mereka yang begadang mengonsumsi kalori lebih sedikit 4% sebelum jam 10.00 pagi dan kurang berenergi di pagi hingga menjelang siang.

“Sepertinya di sore dan malam hari mereka menjadi lebih lapar sehingga memilih makanan yang kurang sehat dengan banyak gula dan lemak,” ujar Maukonen. Kebanyakan mereka mengonsumsi gula berlebih di pagi hari dan setelah jam 8 malam, serta lemak jenuh di malam hari. Di akhir pekan, konsumsi gula dan lemak pun cenderung meningkat. Hasil riset ini dipublikasikan di jurnal Obesity.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *