Waspadai Leukemia Pada Anak
|Hingga saat ini, kanker masih menjadi salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi di dunia. Dan kanker pada anak sangat berbeda dengan kanker pada orang dewasa. Umumnya, kanker pada orang dewasa diakibatkan gaya hidup dan bisa dicegah, tetapi sampai sekarang kanker pada anak tidak diketahui penyebab pastinya dan tidak bisa dicegah.
Kanker darah atau leukemia dan retinoblastoma atau kanker bola mata disebut sebagai dua jenis kanker yang paling banyak diidap anak-anak. Bahkan hampir 60% kanker yang diderita anak-anak adalah leukemia, dan menjadi salah satu penyebab kematian pada anak.
Leukemia diawali dengan produksi sel darah putih atau leukosit abnormal di sumsum tulang, yang tidak diketahui penyebabnya. Leukosit berfungsi memerangi infeksi dalam tubuh dan diproduksi secara teratur sesuai kebutuhan. Tetapi leukosit abnormal tidak berfungsi sebagaimana seharusnya dan produksinya tidak terkendali. Akibatnya, kadar leukosit dalam darah turun dan mempengaruhi produksi sel darah merah atau eritrosit dan keping darah atau trombosit. Pengaruhnya kemudian menyebar ke mana-mana, termasuk otak, gusi, kulit, tulang, hati, dan limpa.
Kebanyakan leukemia pada anak tergolong akut atau berkembang dengan cepat. Ada dua tipe sesuai dengan jenis sel darah putih yang diserang, yaitu acute lymphoblastic leukemia (ALL) dan acute myeloid leukemia (AML). ALL biasanya menyerang anak berusia 2-8 tahun, meskipun bisa juga menyerang segala usia. Sementara AML banyak ditemui pada anak di bawah 2 tahun dan usia remaja.
Moms & Dads bisa mendeteksi gejala leukemia sedini mungkin dengan melihat tiga ciri utama:
- Anak terlihat pucat karena anemia atau kekurangan eritrosit.
- Sering demam tanpa sebab karena rendahnya kadar leukosit, yang berfungsi sebagai kekebalan tubuh.
- Sering mengalami pendarahan, seperti luka yang sulit sembuh, pendarahan di gusi dan mimisan karena menurunnya kadar trombosit.
Gejala lainnya:
- Nyeri tulang dan sendi, bahkan bisa sampai pincang
- Terjadi pembengkakan di beberapa bagian tubuh, seperti di leher dan testis
- Mudah lelah karena pasokan oksigen dalam darah kurang
- Selera makan berkurang
- Sakit di perut karena penumpukan leukosit abnormal di organ-organ seperti ginjal dan hati
- Bila telah menyebar ke otak, anak akan mengeluh sakit kepala, pusing, hilang keseimbangan bahkan gangguan penglihatan
- Sesak nafas bila leukemia tipe ALL telah menyerang organ dalam rongga dada
Walaupun mematikan, sudah banyak anak penderita leukemia di dunia yang berhasil sembuh. Deteksi sedini mungkin dengan pengobatan yang benar dan teratur adalah solusi paling tepat yang bisa Moms & Dads lakukan buat si kecil. Menerapkan pola hidup sehat sejak kecil juga bisa mengurangi risiko anak terkena kanker di kemudian hari.