Walikota Airin Ajak Keluarga Peduli Bahaya DBD
|Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, S.H., M.Kn., M.H, merasa sangat berterima kasih kotanya dipilih Kementerian Kesehatan RI sebagai percontohan untuk memberantas demam berdarah dengue. Pemantauan Gerakan 1 Rumah, 1 Jumantik kini sudah berjalan hampir sebulan di tiga RW yang ditunjuk sebagai titik awal.
“Dari tingkat RW dan RT, masyarakat didorong agar peduli dan berpartisipasi. Kami merasa, berbagi info dengan tetangga lebih efektif daripada penyampaian pemerintah,” ujar Walikota Airin saat memperingati ASEAN Dengue Day 2016 di Jakarta.
Walikota yang menjabat sejak 2011 ini juga menggandeng para mahasiswa dari tiga universitas di sana untuk memonitor jalannya program. Bahkan sosialisasi Gerakan 1 Rumah, 1 Jumantik dan upaya pencegahan DBD diberikan pada anak-anak sekolah lewat event Jambore.
“Minimal anak-anak pulang dari sana akan bercerita pada orangtua mereka bagaimana caranya bersih-bersih supaya tidak ada nyamuk. Orangtua biasanya lebih mendengarkan dan punya waktu untuk mengobrol dengan anak-anak. Mungkin mereka juga sulit bertemu RT atau RW karena kesibukan,” ujar mom dua anak ini.
Targetnya, di setiap rumah ada satu jumantik atau juru pemantau jentik, baik itu mom, dad, maupun si kecil. Jumantik ini yang diberi pelatihan bagaimana menjalankan 3M plus untuk memberantas sarang nyamuk dan usaha pencegahan DBD lainnya.
Sebagai pengingat, Walikota Airin meminta warga menempelkan stiker tentang apa yang harus dilakukan setiap hari, seminggu sekali, sebulan sekali atau saat libur untuk mencegah berkembangnya nyamuk Aedes aegypti. Ada juga program budidaya tanaman pengusir nyamuk, lavender dan zodia, lengkap dengan pembagian bibitnya, dan pembagian baktifet, pembunuh jentik nyamuk yang bisa diteteskan di penampungan air dan aman untuk manusia.
“Targetnya semua warga bisa berpartisipasi, dan di tahun 2020 gerakan ini sudah menjangkau semua RT di Tangerang Selatan,” ujarnya. Ia menambahkan, kendala biasanya datang dari warga yang merasa sudah tahu tapi kadang lupa dan tidak menjalankan 3M plus sampai akhirnya ada penderita DBD.
“Menjaga kesehatan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi tanggung jawab kita bersama. Untuk itu diperlukan kolaborasi semua pihak agar kita semua terbebas dari DBD,” kata mom Ghifari dan Ghefira ini. Sudah ada jumantik belum Moms, di rumah?