Tips Menerapkan Aturan Pada Balita
|Begitu si kecil menginjak usia balita, Moms & Dads pasti mulai sering menerapkan aturan buatnya. Jangan mendekati kompor di dapur, tak boleh melompat-lompat di sofa, dilarang mencoret dinding dengan crayon, tidur tepat pukul 8 malam dan banyak lagi. Si kecil kadang patuh, kadang tidak. Bahkan tidak jarang larangan malah membuatnya penasaran.
Kapan sebenarnya si kecil mulai memahami sebuah aturan? Di usia berapa ia memerlukan penjelasan Moms & Dads untuk semua aturan dan larangan yang diberikan kepadanya?
Para psikolog anak mengungkap, orangtua boleh saja menerapkan banyak aturan begitu si kecil memasuki usia setahun. Tapi ia tidak akan mematuhi dan memahaminya hingga paling tidak usia 2 tahun. Baru di usia 3 tahun, si kecil mulai benar-benar memahami penjelasan atas aturan yang diberikan Moms & Dads. Itu pun mungkin tidak semua, dan Moms & Dads perlu memberinya penjelasan sederhana.
Memahami aturan juga tidak menjamin si kecil akan selalu mematuhinya. Ia belum mampu mengendalikan diri dan bersikap konsisten. Apalagi keinginan bereksplorasinya sangat kuat sehingga sering menguji kesabaran Moms & Dads.
“Kuncinya adalah bersabar. Ekspektasi orangtua harus realistis, kalau tidak begitu orangtua bisa frustasi,” ujar Traci B. Pitts, psikolog anak dari Reno, Nevada.
Saran dari Traci, Moms & Dads perlu menerapkan aturan yang terkesan tidak perorangan. Misalnya, daripada mengatakan pada si kecil, ‘Kamu tidak boleh minum jus di kamar,’ lebih baik bilang, ’Kita hanya minum dan makan di ruang makan atau dapur.’ Kalimat kedua akan membuat si kecil memahami bahwa peraturan itu berlaku untuk semua, dan ia jadi tahu apa yang harus dilakukan, bukan hanya apa yang tidak boleh dikerjakan.
Masih ada beberapa tips tambahan, yaitu:
- Fokus pada aturan yang ingin diterapkan satu per satu.
- Hindari menghukumnya dengan keras karena tidak efektif dan hanya akan membuatnya takut.
- Jangan membandingkan perilaku si kecil dengan anak lain. Setiap anak tidak sama kemampuannya dalam mengendalikan diri atau mengikuti perintah.
- Ulangi penjelasan Moms & Dads berkali-kali dan arahkan terus si kecil karena aturan yang sepertinya sudah jelas pun masih sulit ia terapkan di waktu dan kondisi berbeda.
- Konsisten dan lakukan bersama semua anggota keluarga agar si kecil tidak kebingungan karena melihat ada yang melanggar aturan.