Tips Atasi Batita Tersedak
|Moms, si kecil bisa tersedak karena apa saja. Apalagi di usia batita ia cenderung suka memasukkan benda ke mulut. Tentu saja kondisi ini akan membuat panik, apalagi tersedak termasuk kondisi gawat darurat yang harus segera ditangani.
Sebenarnya apa sih tersedak? Menurut dr. Yoga Pranata, Sp.An, tersedak pada anak sering terjadi karena makanan yang tidak terkunyah dengan sempurna. Tapi tersedak juga bisa disebabkan oleh benda asing yang tersangkut dalam tenggorokan sehingga menyumbat saluran udara.
Makanan seperti kacang, biji-bijian kerap kali menjadi pemicu tersedak pada si kecil. “Permen yang ditelan bulat-bulat, kemudian popcorn, koin dan mainan berukuran kecil sebaiknya dihindari dari jangkauan anak karena anak dengan mudah memasukkan ke dalam mulut dan itu bisa menyebabkan anak tersedak. Terutama yang memiliki bayi dan batita, harus lebih diawasi,” kata dr. Yoga, Sp.An.
Pertolongan Pertama
Tersedak akan menyebabkan saluran pernafasan anak terhambat dan ini bisa membahayakan keselamatan anak. Karena itu Moms, kalau anak tersedak segeralah berikan pertolongan. Sebab, jika tidak segera ditangani karena bila lebih dari empat menit otak tidak mendapatkan asupan oksigen maka bisa membahayakan jiwa anak.
“Anak yang tersedak disertai dengan perubahan wajah yang menjadi biru serta mengalami batuk yang hebat, maka harus segera mendapatkan penanganan medis,” imbuh dr. Yoga, Sp.An.
Dijelaskan oleh dr. Yoga, Sp.An, ketika anak tersedak maka segeralah memberikan pertolongan pertama pada kondisi gawat darurat dengan menerapkan metode standar, yaitu menolong anak untuk dapat mengeluarkan benda asing yang menjadi penyebab ia tersedak. Caranya, dengan memberikan tekanan pada perbatasan perut dan dada sehingga udara akan menghentakkan benda asing yang tertelan olehnya.
Lebih lanjut ditambahkan oleh dr. Yoga, Sp.An , sebagai langkah pencegahan agar anak terhindar dari tersedak, mulailah Moms membiasakan anak disiplin makan sambil duduk. Saat makan, jangan berlari atau tiduran. Khususnya untuk bayi usia 0-3 tahun harus tetap dalam pengawasan para Moms, ya!