Tiga Zat Kimia Penurun Kesuburan
|Bersih-bersih rumah sendiri mungkin jadi tugas tambahan Moms & Dads ketika Si Mbak belum kembali dari mudik Lebaran. Tapi bila Moms sedang menanti kehamilan, sebaiknya Moms memperhatikan kandungan kimia dari bahan-bahan pembersih yang digunakan. Beberapa zat kimia diduga bisa mempengaruhi kesuburan Moms & Dads.
“Sains tidak hitam putih, tapi sudah ada cukup bukti bahwa kita perlu mencemaskan efek zat kimia pada proses reproduksi,” ujar Alexandra Gorman Scranton, direktur riset dan sains Women’s Voices for the Earth dan penulis Household Hazards: Reproductive Harm and Household Cleaning Products. Alexandra menambahkan, sebuah produk yang mengklaim alami belum tentu aman dari zat kimia penurun kesuburan.
Banyak yang tidak mencantumkan dengan detail kandungan produk pada kemasannya, berikut ini mungkin bisa menjadi panduan untuk Moms & Dads.
Phthalate
Zat ini biasanya ada pada wewangian sintetis produk pengharum ruangan dan pembersih, seperti deterjen. Phthalate membuat aroma langsung tercium begitu kemasannya dibuka, dan pada deterjen membuat pakaian harum lebih lama. Wewangian alami akan lebih cepat hilang sehingga sering diperkuat dengan phthalate. Sebagai alternatif pengganti, kita bisa memakai baking soda untuk menghilangkan bau.
APE
Alkyl phenoxy ethoxylates atau APE jarang disebut, tapi sering ada dalam deterjen dan pelembut pakaian sebagai penghilang noda. Penelitian dengan hewan percobaan menunjukkan, APE mampu menurunkan jumlah sperma dan ukuran testikular. Biasanya, APE bercampur dengan air saat kita membilas cucian. Belum terbukti pengaruh APE pada manusia, tapi salah satu jenisnya, nonoxyl-9, biasa digunakan sebagai spermisida atau pembunuh sel sperma.
Solvent
Pemecah senyawa kimia ini bisa ditemukan di pembersih kaca, karpet, oven dan lainnya yang mengandung EGBE atau 2-butoxyethanol. Para peneliti sudah membuktikan kaitan solvents dengan kesuburan hewan laboratorium.
“Satu jenis solvent bisa dengan mudah masuk ke dalam tubuh manusia lewat kulit,” ujar Devra Lee Davis, M.P.H., direktur Center of Environmental Oncology, University of Pittsburgh Cancer Institute, sekaligus profesor Epidemiology di Graduate School of Public Health. “Riset di Cina, yang sangat ketat mengawasi kesuburan penduduknya, menunjukkan penurunan kesuburan pada wanita yang sering terpapar zat kimia ini.”
Saran:
Sebelum membeli sebuah produk pembersih atau produk-produk lainnya yang mengandung zat kimia, sebaiknya Moms & Dads membaca daftar kandungannya atau cek pada customer service dan situs resmi produsen. Kenakan sarung tangan karet saat bersih-bersih dan membilas cucian hingga tuntas untuk mengurangi paparannya.
Bila masih ragu, Women’s Voices for the Earth punya resep tradisional pembersih bebas racun serbaguna. Campurkan dua cangkir cuka putih dengan dua cangkir air. Tambahkan beberapa tetes minyak essential bila ingin beraroma. Agar lebih ampuh, campuran ini bisa dipanaskan dulu dalam panci kaca.