The Boss Baby, Gambaran Kecemasan Si Kakak
|Kehadiran si adik belum tentu disambut si kakak dengan gembira, Moms & Dads. Apalagi bila hidupnya berubah 180 derajat karena perhatian Moms & Dads tercurah pada adik bayi. Film The Boss Baby bisa jadi gambaran yang pas sekaligus lucu dan menghibur untuk ditonton sekeluarga.
Setelah menghibur kita dengan film-film animasi seperti Shrek, Kung Fu Panda dan Madagascar, kini DreamWorks Animation merilis The Boss Baby. Uniknya, cerita ditampilkan dari sudut pandang Tim, bocah berusia 7 tahun yang punya imajinasi sangat tinggi. Setiap hari baginya adalah petualangan baru yang seru dan menyenangkan bersama orangtuanya, sampai suatu hari adik bayi datang.
‘Adik bayi’ ini lain dari yang lain. Tim melihatnya datang dengan taxi, memakai setelan jas, membawa koper, bisa berjalan dan berbicara seperti orang dewasa. Tapi hanya dia yang menyadari hal itu. Kedua orangtuanya, seperti orangtua yang lain, tentu sibuk dengan kehadiran bayi yang menangis terus-menerus, harus disusui, diganti popok dan sebagainya. Adik bayi telah menjadi The Boss Baby untuk semua orang, kecuali Tim.
Tim terus menyelidiki siapa sebenarnya Boss Baby. Walaupun selalu gagal memberikan bukti buat orangtuanya, Tim akhirnya tahu si adik ternyata mata-mata untuk sebuah misi rahasia dari perusahaan yang juga ajaib di dunia bayi. Tim mau tidak mau harus membantu adiknya yang unik ini untuk mendapatkan kembali kebahagiaannya.
Kisah dalam film ini terinspirasi buku bergambar laris karya Marla Frazee. Suara orang dewasa yang keluar lewat mulut mungil Boss Baby adalah suara aktor senior Alec Baldwin. Tim suaranya diisi Miles Bakshi. Ada juga Steve Buscemi sebagai pengisi suara Francis E. Francis yang jahat, Jimmy Kimmel dan Lisa Kudrow sebagai orangtua Tim dan Tobey Maguire sebagai narator film.
The Boss Baby disutradarai Tom McGrath, yang sebelumnya membuat tiga film Madagascar dan Megamind. Ia terinspirasi membuat film ini setelah membaca buku Marla. “Cuma ada 30 halaman, tapi buku ini mengingatkanku pada masa kanak-kanak dan dinamika keluargaku sendiri. Imajinasiku langsung muncul dan aku pikir bakal sangat keren bila dibuat film panjang,” tutur Tom McGrath.
Tom McGrath berbeda dengan Tim karena dialah Boss Baby di keluarganya. Dia sangat sadar seperti apa pengaruh kehadirannya dulu terhadap kakaknya dan mempersembahkan film ini sebagai ‘surat cinta’ buat kakaknya.
“Aku dan abangku sangat dekat, tapi seperti kakak adik yang lain, kami juga suka berantem. Film ini seperti perjalanan hubungan kami yang tumbuh bersama,” tuturnya. Ia menambahkan, setting perumahan di kota kecil sengaja dipilih, begitu juga dengan paduan nuansa era ’60, ’70 dan ‘80-an agar Moms & Dads bisa mengenang masa kecil saat menonton bersama anak-anak.