Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Tangani Kanker dengan Program Tele-Health Mentoring dengan model ECHO

Foto  dari freepik.com
Foto dari freepik.com

Kementerian Kesehatan bersama dengan Pusat Kanker Nasional Dharmais dan Roche Indonesia meluncurkan program telementoring pertama menggunakan model ECHO (Extension for Community Health Outcomes) yang telah ditandatangani pada tanggal 16 Desember 2020. Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses untuk pencegahan, deteksi, dan penanganan kanker di daerah yang sulit mendapatkan pelayanan kanker.

Program tele-health mentoring ini akan melibatkan dua rumah sakit di Kalimantan Timur dan Bali, dengan Dharmais sebagai pengampu (hub), dan kedua rumah sakit yang berada di bagian timur Indonesia tersebut sebagai rumah sakit yang diampu (spokes). Model ECHO menggunakan pendekatan berbagi-pengetahuan (knowledge sharing) antara para ahli di rumah sakit pengampu (hub) dan klinisi di daerah yang diampu (spoke), di mana para tim ahli akan memberikan pendampingan klinis secara virtual, untuk mengamplifikasi kapasitas penyedia pelayanan kesehatan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang belum terlayani di wilayah atau komunitas masing-masing.

“Saya menyambut baik upaya RS Kanker Dharmais dalam membangun kemitraan dengan pihak swasta dalam Extension for Community Health Outcomes (ECHO) Project yang bertujuan untuk memperluas akses terhadap perawatan dan pengobatan kanker di Indonesia. Kami juga sangat mendukung pengembangan Sistem Mentoring Kanker di RS, yang merupakan platform berbagi ilmu dan informasi, menyusun stratifikasi pelayanan kanker serta analisis kesenjangan pelayanan kanker, dan dalam jangka panjang berkontribusi dalam pencapaian visi Program Nasional Penanggulangan Kanker,” kata Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D. Sp. THT-KL(K) MARS, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan.

Dharmais juga mulai membangun sebuah sistem mentoring yang disebut SIMeKaRS (Sistem Mentoring Kanker Rumah Sakit) yang akan menjadi wadah berbagi ilmu dan informasi, menyusun stratifikasi pelayanan kanker serta analisa kesenjangan pelayanan kanker.

“Kami berharap dengan mengimplementasikan model ECHO, kami akan dapat memperluas pelayanan dan penanganan kanker yang berkualitas ke lebih banyak wilayah, terutama di wilayah-wilayah di mana pelayanan kanker masih terbatas,” demikian dinyatakan dr. R. Soeko W. Nindito D., MARS, Direktur Utama Pusat Kanker Nasional Dharmais.

Ait-Allah Mejri sebagai Presiden Direktur Roche Indonesia mendedikasikan diri untuk melawan kanker dan senang sekali dapat mendukung dan menjadi bagian dari upaya bersama ini. dr. Mejri berharap kemitraan ini berjangka panjang guna mengatasi penyakit kanker yang mematikan.

“Kami berharap kemitraan ini akan berlangsung dalam jangka panjang dan membawa banyak dampak positif dalam upaya mengalahkan penyakit yang mematikan ini di Indonesia, untuk selamanya,” ungkap dr. Ait-Allah Mejri, Presiden Direktur Roche Indonesia.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *