Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Sleep Apnea Pada Balita

 

Sleep apnea ditangani dengan alat bantu pernafasan
Sleep apnea ditangani dengan alat bantu pernafasan

Si kecil yang masih balita dapat mengalami gangguan tidur berupa nafas terputus-putus, yang disebut sleep apnea. Ada tiga alternatif penyebabnya, pertama karena jalan pernafasan terhambat yang disebut obstructive sleep apnea atau OSA. Kedua, karena otak gagal mengirim sinyal ke otot untuk bernafas, disebut central sleep apnea. Dan terakhir, gabungan keduanya.

Kasus OSA paling sering ditemui dibanding sleep apnea jenis lain. Umumnya disebabkan pembengkakkan tonsil atau amandel. Bisa juga karena pembengkakkan adenoids, kelenjar dalam tenggorokan yang letaknya tepat di belakang hidung.

Pada bayi dan balita, adenoids berfungsi melawan kuman dan bakteri yang masuk lewat saluran pernafasan. Biasanya, bila adenoids bengkak karena infeksi atau alergi, tonsil juga ikut bengkak. Ketika si kecil tidur, otomatis otot mengendur dan adenoids yang bengkak menghambat udara masuk ke paru-paru untuk sementara.

OSA umumnya terjadi di usia 3-6 tahun, saat tonsil dan adenoids membesar secara alami. Perbesarannya bisa tidak seimbang dengan ukuran saluran nafas. Itu sebabnya OSA mungkin saja terjadi walau adenoids dan tonsil tidak infeksi.

Saluran pernafasan juga bisa terhambat akibat kegemukan dan bentuk wajah tertentu, seperti dagu yang menjorok ke dalam. Si kecil dengan Down syndrome pun berisiko mengalami sleep apnea lebih tinggi.

Ciri utama OSA adalah kesulitan bernafas saat tidur, sehingga cenderung bernafas dari mulut. Dari hasil uji para ahli di lab, jeda bernafas si kecil dengan OSA bisa sampai lebih dari 10 detik, Moms!

Selain itu, anak tidur mendengkur. Tetapi mendengkur juga tidak selalu berarti sleep apnea karena prosentase anak mendengkur lebih tinggi dari penderita OSA. Moms & Dads dapat mewaspadai ciri OSA yang lain, yaitu :

  • Si kecil sering bernafas dari mulut, baik di malam maupun siang hari
  • Sering batuk dan tersedak di malam hari
  • Tidur gelisah dan banyak berkeringat
  • Sering terbangun di malam hari
  • Terlihat lelah dan rewel di siang hari karena kurang tidur
  • Tertidur di waktu yang tidak seharusnya.

Periksakan si kecil ke dokter bila semua gejala ini terlihat ya, Moms & Dads. Sleep apnea bila dibiarkan akan mempengaruhi tumbuh kembang si kecil nantinya.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *