Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Sensodyne Sensociety, Bebas Gangguan Gigi Sensitif

Dwitya Pramesi, drg. Sabai Asmaraghrya, Carissa Putri dan Omesh
Dwitya Pramesi, drg. Sabai Asmaraghrya, Carissa Putri dan Omesh

Sensodyne Sensociety Winter Meets Summer Festival baru saja digelar di Mall Gandaria City, Jakarta Selatan, 7 Mei 2016. Puncak perayaan kesuksesan program Sensodyne Sensociety ini menginspirasi dan mendorong kita untuk segera terbebas dari masalah ngilu akibat gigi sensitif.

Program ini telah digelar brand pakar perawatan gigi sensitif dari GlaxoSmithKline (GSK) sejak Januari hingga April 2016. Di puncak acara, para pengunjung diajak untuk menikmati rangkaian acara seru dan berbagai kuliner nikmat bersama komunitas mereka tanpa gangguan rasa ngilu akibat gigi sensitif.

Dwitya Pramesi, Brand Activation Manager GSK Oral Health Care mengatakan, “Melalui program Sensodyne Sensociety, kami ingin membangun kesadaran bahwa bersosialisasi bersama komunitas akan jauh lebih menyenangkan bila kita terbebas dari masalah ngilu akibat gigi sensitif. Diharapkan, informasi mengenai gigi sensitif dapat menciptakan word of mouth dan menjangkau lebih banyak lagi masyarakat Indonesia.”

Tahun ini, target utamanya sosialisasi komunitas karena lewat komunitas, seseorang bisa berbagi wawasan, inspirasi dan informasi. Aktivitas komunitas bisa terganggu bila kita mengalami rasa ngilu akibat gigi sensitif. Studi kualitatif yang dilakukan University of Sheffield, Inggris dengan GSK telah menunjukkan masalah gigi sensitif dapat merusak kenyamanan dan keseruan bersosialisasi. tambah Dwitya.

Tapi masalah ini sering diabaikan, seperti kata drg. Sabai Asmaraghrya, pakar kesehatan gigi dan mulut. “Gigi sensitif seringkali dibiarkan karena rasa ngilu yang timbul bersifat datang dan pergi. Padahal, rasa ngilu akibat gigi sensitif memberikan dampak langsung pada kehidupan bersosialisasi. Misalnya, kesal karena gigi ngilu membuat kita tidak bisa menikmati obrolan seru. Belum lagi rasa malu karena ekspresi kesakitan yang harus disembunyikan saat makan bersama,” tutur drg. Sabai.

Carissa Putri dan Ananda Omesh pernah mengalaminya di momen menikmati kuliner dengan teman-teman komunitas. “Saya bisa langsung berubah 180 derajat saat makan atau minum dan gigi terasa ngilu waktu arisan dengan teman-teman,” cerita Carissa. Sementara Omesh jadi kesal karena tidak bisa menikmati kuliner khas daerah yang ia kunjungi bersama komunitas motornya.

Sensodyne Sensociety Winter Meets Summer Festival dikemas atraktif dalam suasana Winter dan Summer. Ada 30 food stall dan 6 food truck ternama yang menyajikan ragam makanan dan minuman panas di area Winter dan dingin di area Summer. Beragam games dan hiburan menarik dari Bonita & The Husband pada 7 Mei dan Maliq & D’Essentials pada 8 Mei. Plus fasilitas pemeriksaan gigi gratis, edukasi tentang gigi sensitif serta booth penjualan Sensodyne dengan berbagai hadiah menarik.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *