Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Sejuta Origami Bangau Untuk Anak Dengan Kanker

Aniza Alatas - Bendahara YKAKI, Ira Soelistyo, Henky Pho - General Manager Sushi Kiosk, dan Vera Kusliawan memasukkan origami bangau ke dalam mini crane di Sushi Tei – Senayan City, Jakarta
Aniza Alatas – Bendahara YKAKI, Ira Soelistyo, Henky Pho – General Manager Sushi Kiosk, dan Vera Kusliawan memasukkan origami bangau ke dalam mini crane di Sushi Tei – Senayan City, Jakarta

Di Jepang, ada sebuah legenda yang menyebut permohonan kita akan terkabul atau mendapat keberuntungan, umur panjang, dan kesembuhan bila kita melipat seribu origami berbentuk bangau. Legenda ini menginspirasi jaringan restoran Jepang, Sushi Tei dan Sushi Kiosk, untuk meluncurkan gerakan One Million Cranes for a Better Future.

“Legenda ini sangat populer di Jepang dan seluruh dunia karena memberikan semangat yang positif akan sebuah harapan kesembuhan dan juga mengandung unsur kreativitas,” ujar Vera Kusliawan, Marketing Manager Sushi Tei Indonesia.

Setiap pengunjung Sushi Tei dan Sushi Kiosk mendapat kesempatan melipat origami bangau sejak 13 Juli hingga 31 Agustus 2015. Setiap origami bangau dihargai Rp 100,- dan akan didonasikan kepada Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI). Pengunjung boleh membuat bangau sebanyak-banyaknya untuk menambah nilai donasi, yang akan diserahkan 13 September di Food Society Kota Kasablanka. Saat itu bakal ada bangau origami raksasa setinggi 3 meter yang akan dicatat MURI.

Gerakan ini diperuntukkan bagi anak-anak dengan kanker, sejalan dengan semangat perayaan Hari Anak Nasional 2015, yang jatuh pada 23 Juli. Tahun ini, Hari Anak Nasional bertema Anak Indonesia sehat, kreatif, dan berakhlak mulia.

“Anak dengan kanker juga memiliki hak untuk bermain dan belajar, serta mendapat perhatian dan perlindungan. Sudah saatnya kita peduli, berbagi, dan berbuat sesuatu untuk mereka yang sangat membutuhkan uluran tangan kita semua, guna mengurangi beban kehidupan mereka di saat kesedihan melanda karena buah hati menderita kanker,” tutur Ira Soelistyo, Founder YKAKI, yang menyambut baik gerakan ini.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *