Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Sambut Bulan Ramadhan 2019 Mylanta Gerakan Sosial #MakanBijak

Foto : Rully Prasetyanto (Business Unit Head, PT Johnson & Johnson Indonesia); Diela Maharani (Ilustrator); Devy Yheanne (Country Leader of Corporate Communications and Public Affairs); Prof. Hardinsyah, MS, PhD. , Ketua PERGIZI Pangan Indonesia; Dinda Parameswari (Associate Brand Manager Mylanta®); Grace Yohana (Marketing Manager of Eat & Eat)
Foto : Rully Prasetyanto (Business Unit Head, PT Johnson & Johnson Indonesia); Diela Maharani (Ilustrator); Devy Yheanne (Country Leader of Corporate Communications and Public Affairs); Prof. Hardinsyah, MS, PhD. , Ketua PERGIZI Pangan Indonesia; Dinda Parameswari (Associate Brand Manager Mylanta®); Grace Yohana (Marketing Manager of Eat & Eat)

Dalam rangka menyambut bulan Ramadhan, PT Johnson & Johnson Indonesia kembali memperkuat komitmennya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia melalui berbagai insiatif yang kali ini dipersembahkan oleh salah satu produk unggulannya, yaitu Mylanta®. Tahun ini, Mylanta® melanjutkan gerakan sosial “Makan Bijak” untuk kembali mengingatkan masyarakat Indonesia agar terus menerapkan kebiasaan makan secara bijak, terutama di saat bulan puasa.
Bulan Puasa adalah momen dimana Moms & Dads tidak makan dan minum di waktu tertentu untuk melakukan ibadah sekaligus menjaga pola hidup sehat. Pada saat berpuasa kita harus bisa mengatur pola konsumsi baik saat sahur, berbuka dan saat malam hari dengan nutrisi yang seimbang, agar mendapatkan manfaat dari berpuasa yang baik bagi kesehatan. Namun, seringkali saat berbuka puasa kita merasa sangat lapar hingga akhirnya mengonsumsi makanan dengan porsi yang berlebihan. Dengan porsi yang berlebihan, ada yang mampu untuk menghabiskan makanan tersebut namun bagi ada juga yang tidak mampu menghabiskan, maka sisa makanan cenderung akan dibuang dan menjadi sampah.
Berdasarkan Food Sustainability Index 2017 yang dirilis oleh The Economist Intelligence Unit (EIU), untuk kategori limbah dan bahan makanan yang terbuang (Food Loss and Waste), Indonesia menempati peringkat kedua terbawah atau hanya lebih baik dari Arab Saudi.  Sementara Dinas Kebersihan DKI Jakarta pada tahun 2016 mengungkapkan adanya peningkatan volume sampah sebesar 10 % hanya pada 10 hari pertama Ramadhan – yang didominasi oleh sampah organik seperti sisa makanan.
Untuk sebagian orang yang memaksakan dirinya agar mampu menghabiskan makanan tersebut daripada membuangnya, tentunya juga berdampak tidak baik karena mengonsumsi makanan secara berlebihan tentunya juga tidak baik untuk perut.
Ahli gizi Prof. Hardinsyah, MS, PhD. selaku Ketua PERGIZI Pangan Indonesia yang turut hadir dalam acara temu media #MakanBijak menjelaskan, ” Alasan utama seseorang memilih pangan untuk dikonsumsi adalah  citarasa (enak), terjangkau, kebiasaan, dan kesehatan.  Mengingat kebiasaan mengonsumsi pangan beragam dan bergizi di Indonesia masih relatif rendah, maka perlu diperkuat edukasi gizi seimbang. Kini 37% penduduk Indonesia mengalami gemuk dan obes, ini pertanda sederhana banyak yang kelebihan konsumsi pangan terutama pangan sumber energi. Asupan gizi yang seimbang bagi setiap orang dapat diperoleh dengan memperhatikan keragaman jenis makanan dan jumlah makanan tanpa berlebihan. Kekurangan dan kelebihan makan berisiko pada gangguan kesehatan. Misalnya mengonsumsi makanan berlebihan dapat menimbulkan rasa begah dan tidak nyaman pada perut. Ketidaknyamanan ini dapat mengganggu aktivitas sehari – hari, terutama saat berpuasa. Puasa yang seharusnya dapat dijadikan momen emas untuk ibadah sambil detoks, mencegah dan menurunkan inflamasi (radang) dan obesitas, bisa gagal karena makan berlebihan selama bulan puasa. Seharusnya puasa dapat menjadikan penduduk lebih sehat dan lebih hemat atau tidak boros.”
Melihat korelasi antara dua hal tersebut (mengonsumsi makanan berlebihan versus membuang-buang makanan), Mylanta® menyadari akan pentingnya edukasi yang berkesinambungan mengenai makan secara bijak. Di tahun ini Mylanta® kembali meneruskan dan menggiatkan kembali gerakan sosial #MakanBijak guna menekankan dan mengajak masyarakat Indonesia agar ‘makan secara bijak’ (tidak berlebihan) untuk menjaga kesehatan perut dan membantu mengurangi sampah.
Dinda Parameswari, Associate Brand Manager Mylanta® mengatakan,”Gerakan #MakanBijak ini diprakarsai oleh Mylanta® dan telah dimulai sejak tahun 2018 lalu dan tahun ini kami juga bekerja sama kembali dengan Eat & Eat. Tahun ini, kami mengingatkan masyarakat Indonesia untuk menerapkan #MakanBijak dengan cara yang lebih menarik, yaitu dengan membawa kotak makan sendiri (Bring Your Own Box). Tujuannya adalah agar Anda dapat memisahkan dan menyimpan sebagian porsi makanan yang telah dipesan di awal – apabila terlalu banyak porsinya dan tidak dapat dihabiskan sekaligus – sehingga makanan tersebut tidak akan terbuang percuma sekaligus tidak membuat Anda mengonsumsi makanan secara berlebihan.“
Selain itu, dengan membawa tempat makan sendiri, kita juga dapat membantu menghindari dan mengurangi sampah yang diakibatkan oleh tempat makanan yang dapat merusak lingkungan dan mengurangi masalah lingkungan secara tidak langsung. Namun, insiatif untuk membawa tempat makan ini tidak hanya dilakukan selama bulan puasa, tetapi Mylanta® ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk menjadikan perilaku ini menjadi kebiasaan yang dilakukan terus menerus sehingga dapat membantu mengurangi sampah dan juga konsumsi makanan yang berlebihan.
Grace Yohana, Marketing Manager Eat & Eat mengatakan,”Jumlah pengunjung Eat & Eat selama bulan Ramadhan meningkat dikarenakan masyarakat cenderung membeli makanan lebih banyak saat berbuka puasa dan juga banyaknya pilihan makanan yang menarik dan menggugah selera. Namun, cukup disayangkan ada saja makanan yang tersisa , dan tidak semua tenant dapat segera melayani permintaan untuk membungkus makanan. Karena itu, kami sadar bahwa gerakan #MakanBijak sangat penting untuk dilakukan, terutama saat bulan puasa, sehingga kami sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan Mylanta® demi kebaikan perut dan lingkungan. “
Tahun lalu, Mylanta® berhasil mengedukasi lebih dari 32.000 orang untuk berpartisipasi dalam gerakan sosial #MakanBijak dengan memisahkan terlebih dahulu makanan berlebihnya di awal. Dalam kurun waktu 25 hari, lebih dari 15,000 kotak makan ramah lingkungan telah dibagikan secara gratis di sejumlah lokasi Eat & Eat di Jakarta. Dan tahun ini, selain berkolaborasi dengan Eat & Eat, Mylanta® juga bekerja sama dengan salah satu illustrator ternama, Diela Maharanie untuk dapat mendukung gerakan #MakanBijak dengan mendesain tempat makan edisi khusus.
“Kami berharap edukasi mengenai makan secara bijak melalui gerakan sosial #MakanBijak dapat dilakukan secara berkesinambungan terhadap masyarakat agar kita semakin mengerti akan pentingnya menjaga kesehatan perut dengan mengatur porsi makan kita (makan secara bijak), sehingga dapat tercipta lingkungan dan perut yang sehat. Karenanya, mari Makan Bijak, Baik untuk Perutmu, Baik untuk Lingkunganmu!,” tutup Dinda.

 

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *