Saat Si Kecil Membantah
|
Si kecil yang sudah bersekolah mungkin sikapnya tidak semanis dulu. Ketika Moms memintanya pergi tidur, ia menolak karena masih ingin nonton TV. Atau saat Moms memintanya membereskan meja belajar yang berantakan, si kecil malah pergi main.
Momen si kecil membantah lebih sering sepertinya dialami hampir semua Moms & Dads. Bantahannya mungkin tidak berupa kata-kata keras, tetapi sikap tidak peduli. Sikap ini menurut Jane Nelsen, penulis buku Positive Discipline, adalah ekspresi kemarahan, frustasi, rasa takut atau terluka.
Umumnya si kecil membantah ketika ia merasa tertekan. Tidak semua kejadian di sekolah atau bersama teman ia ceritakan pada Moms & Dads. Bisa jadi sikap kerasnya disebabkan karena ia mengalami bullying di sekolah atau kesulitan menghadapi pelajaran dan guru-gurunya.
Bisa juga si kecil tengah menguji sampai di mana ketegasan Moms & Dads. Bahkan sikap membantah dapat diterjemahkan sebagai upaya si kecil mencari perhatian. Penyebabnya beragam, mungkin ia merasa terabaikan karena kehadiran adik bayi atau Moms & Dads yang semakin sibuk.
Bagaimana cara Moms & Dads menghadapinya?
- Ketika si kecil membantah, langkah pertama yang Moms & Dads ambil adalah mencari tahu alasannya. Bisa saja sesederhana ia memang sedang sibuk mengerjakan yang lain. Bila ini alasannya, Moms & Dads bisa memberinya waktu yang lebih fleksibel.
- Bila ia membantah karena ketakutan, bantulah si kecil mengatasi rasa takutnya. Misalnya, ia malas tidur karena takut gelap atau merasa melihat bayangan aneh di kamarnya. Moms & Dads mungkin bisa menyalakan lampu kamarnya atau menemaninya sebentar hingga ia tertidur.
- Buatlah peraturan apa yang boleh dan tidak boleh ia lakukan dari awal. Katakan, Moms & Dads tidak menolerir sikap marah yang cenderung histeris atau memutar bola mata ketika dinasehati atau tidak menyahut ketika dipanggil. Jelaskan mengapa perilaku seperti itu tidak disukai Moms & Dads.
- Tidak balas membentak. Bantahan si kecil sering memicu kemarahan, cobalah bersabar dan hindari membentak balik.
- Berikan konsekuensi. Ketika si kecil merengek di tempat umum setelah dilarang membeli sesuatu, bawalah dia ke tempat yang sepi. Beritahukan, mungkin ia tidak boleh menonton acara favoritnya atau batal pergi ke rumah temannya bila ia terus merengek. Sikap tegas akan membuat si kecil menaruh hormat dan segan untuk bertingkah berlebihan.
- Berikan perhatian. Bila Moms & Dads merasa si kecil sering membantah karena tertekan atau kurang perhatian, inilah saatnya untuk lebih meluangkan waktu dengannya. Ajak dia jalan-jalan atau sekadar menemaninya ngemil dan nonton TV di rumah sepulang sekolah.
- Pujilah si kecil ketika ia berbuat baik. Sering memberinya pujian dan pelukan akan membuat si kecil lebih percaya diri dan bersikap positif.