Risiko Kehamilan Bayi Kembar
Kehamilan bayi kembar selalu menjadi momen langka yang istimewa. Karena keistimewaan ini juga Moms & Dads perlu lebih berhati-hati. Risiko yang paling sering Moms alami saat mengandung bayi kembar apalagi triplet, adalah kelahiran prematur.
Risiko lainnya yang perlu Moms waspadai adalah:
Bobot di bawah normal
Kembar, apalagi tiga dan empat, sulit mencapai bobot normal sebelum kelahiran mereka baik prematur maupun tidak. Bila rata-rata bayi lahir dengan bobot 3,2 kg, kembar dua masing-masing biasanya berbobot 2,5 kg. Berat badan bayi triplet lebih ringan, umumnya sekitar 1,8 kg. Bayi yang lahir dengan bobot di bawah 2,5 kg sudah termasuk di bawah bobot normal.
Kondisi ini membuat mereka sering mengalami masalah kesehatan, seperti sulit bernafas saat baru lahir. Mereka juga memiliki kekebalan tubuh yang lebih rendah dibanding bayi tunggal, sulit mengatur suhu tubuh dan menaikkan berat badan. Itu sebabnya, bayi kembar perlu menghabiskan waktu lebih lama di rumah bersalin atau dalam pengawasan dokter.
Preeclampsia
Semua ibu hamil berisiko preeclampsia atau kondisi yang ditandai tekanan darah meningkat, kandungan protein dalam urine dan masalah fungsi ginjal atau hati. Tetapi risikonya meningkat 10 – 15 % pada Moms dengan kehamilan kembar. Kondisi ini juga bisa timbul lebih awal pada kehamilan kembar dan lebih parah hingga mempengaruhi banyak organ dan plasenta, yang bisa membahayakan janin.
Gestational diabetes
Moms memerlukan pengawasan dokter secara intensif bila telah didiagnosa gestational diabetes. Pada beberapa kasus cukup dengan diet dan olahraga, tetapi tidak sedikit yang memerlukan suntik insulin atau mengkonsumsi obat untuk mengendalikan kadar gula darah Moms.
Plasenta putus
Risiko plasenta putus sebelum melahirkan cukup tinggi pada kehamilan kembar. Moms perlu mewaspadainya di trimester kedua. Kondisi ini tentunya akan menghambat pertumbuhan janin, memicu lahir prematur, hingga stillbirth. Banyak kasus plasenta putus setelah bayi pertama lahir secara normal, membuat bayi kedua harus segera dikeluarkan dengan cesar.
Sindrom transfusi antar bayi
Sindrom ini jarang terjadi tetapi sangat berbahaya dan umumnya dialami bayi kembar identik. Darah dari satu bayi bisa mengalir ke bayi yang lain lewat plasenta bersama. Kondisi ini bisa ditangani dengan operasi sinar laser untuk menutup jalur penghubung aliran darah mereka.
Beragam risiko ini bisa Moms hindari dengan rajin memeriksakan kehamilan ke dokter atau bidan agar perubahan sekecil apapun langsung terdeteksi. Mengetahui kehamilan kembar sejak awal juga sangat dianjurkan agar ditangani dengan tepat. Selain itu, tentunya Moms harus memperhatikan asupan nutrisi dan cairan yang cukup, plus bebas dari stress.
Related Posts
-
Cegah Infeksi Jamur Selama Hamil
No Comments | Apr 10, 2017
-
Percepat Kehamilan dengan Kendali Berat Badan
No Comments | May 5, 2015
-
Ide Hadiah Hari Ibu Untuk Moms Hamil
No Comments | Dec 19, 2016
-
Tiga Cara Menangani Diabetes Gestasional
No Comments | Oct 30, 2018