Review Film The Purge: Anarchy
Bagi anda yang suka dengan film bergenre thriller, suspense, action, horror, coba deh rasakan sensasinya menonton film The Purge: Anarchy, dimana sebelumnya film The Purge (2013) dirilis dan dimainkan oleh Ethan Hawke, Lena Headey, Max Burkholder dan masih banyak lagi. Ya, seperti kita ketahui The Purge: Anarchy ini adalah sekuelnya. Semua pemain yang ada di dalam film pertamanya sudah tidak ikut main lagi tapi untuk posisi sutradara masih sama dengan film pertamanya yaitu James DeMonaco.
Kalau anda belum menonton film pertamanya, terus penasaran ingin menonton film keduanya ini tidak masalah. Bisa di bilang di dalam film keduanya ini karakter dan ceritanya terlihat lebih complex walaupun masih ada latar belakang cerita yang masih disambung-sambungkan dengan film pertama.
Ceritanya sendiri dimulai di tanggal 21 Maret 2023, dimana di tahun tersebut negara adidaya yang satu ini yaitu Amerika Serikat memiliki sebuah kebijakan baru untuk menanggulangi kemiskinan dan adanya perbaikan ekonomi. Yah.. program baru yang dimiliki oleh pemerintahan baru Amerika Serikat ini diberi nama The Purge (hari pelampiasan dan pembunuhan). Program ini berlangsung setiap satu tahun sekali dimana program The Purge itu di jalankan selama 12 jam di seluruh kota yang berada di Amerika Serikat, semua orang bebas dan memiliki hak untuk melakukan kejahatan tanpa takut untuk di hukum oleh pihak kepolisian dan diadili, selain itu selama program The Purge berlangsung layanan masyarakat seperti kepolisian, rumah sakit, dan pemadam kebakaran dilarang untuk memberikan pertolongan kepada warga sipil. Program baru yang dibuat oleh presiden baru Amerika Serikat ini ditentang keras oleh sebuah kelompok baru yang menamakan dirinya New Founders of America (NFA) kelompok tersebut di pimpin oleh Carmelo John (Michael K. Williams) yang ingin mengakhiri aturan tersebut.
Di sekuelnya ini akan ada tiga kisah sekaligus yang nantinya akan menjadi fokus cerita yang ada di dalam filmnya. Terdapat seorang Sergeant (Frank Grillo) dimana ia mempersiapkan dirinya untuk turut serta di malam pelampiasan tersebut karena sang Sergeant akan melaksanakan sebuah misi balas dendam terselubung. Sergeant yang tengah berada di jalan di saat program The Purge dimulai ia bertemu dengan seorang ibu dan anaknya yang bernama Eva Sanchez (Carmen Ejogo) dan Cali (Zoë Soul) dimana kedua orang ini tengah terancam keselamatannya karena rumah yang mereka tempati dimasuki oleh para pemburu handal. Di adegan yang lainnya ada sepasang kekasih yaitu Shane (Zach Gilford) dan Liz (Kiele Sanchez) mereka berdua harus menerima adanya sebuah kenyataan bahwa mobil yang dikendarinya dirusak oleh sekelompok pemburu berkulit hitam, sepasang kekasih ini di incar untuk dijadikan sebuah pelampiasan dari orang-orang kaya yang sudah membayar para pemburu berkulit hitam ini.
Di tengah aksi tembak menembak antara Sergeant dan para pemburu pelampiasan, sepasang kekasih ini masuk ke dalam mobil Sergeant. Hingga pada akhirnya kelima orang yang tidak saling kenal ini pergi bareng untuk segera keluar dari kota yang mereka tempati.
Tapi cerita di dalam film ini tidak berakhir segampang yang anda pikirkan, karena film ini menawarkan sesuatu yang berbeda dari film biasanya dan anda akan tahu saat klimaks dari film ini mulai terungkap satu per satu kepermukaan.
Jujur menonton film ini banyak menampilkan adegan yang membuat kita sebagai penonton tersentak (kaget) dari kursi yang kita duduki. Bukan karena adegan sadisnya atau bukan karena munculnya sosok makhluk gaib, tapi yang membuat kita kaget adalah hadirnya scooring musik di dalam film ini yang membuat kita selalu siap-siap menahan nafas setiap perubahan adegan.
Apakah Sergeant dan ke empat orang yang tidak saling kenal ini berhasil keluar dari kota mereka? Atau Sergeant berhasil melaksanakan misi balas dendamnya? Dan seperti apa akhir dari “Hari Pelampiasan” ini?
Ingin tahu kelanjutan cerita dan keseruannya seperti apa? Saksikan The Purge: Anarcy di bioskop kesayangan Anda mulai tayang 10 September 2014. Selamat menyaksikan
