Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Plus Minus Diet Ketogenic

Foto: istimewa
Foto: istimewa

Diet Ketogenic kini mulai sering dibicarakan, bahkan dianggap ‘ngetrend’. Tapi apa sebenarnya diet yang membuat Moms & Dads perlu mengurangi karbohidrat secara drastis ini?

Secara garis besar, diet Ketogenic  menyarankan agar kita memperoleh lebih banyak asupan kalori dari protein dan lemak, bukan karbohidrat.  Ini berarti kita harus mengurangi asupan gula, soda, nasi putih, roti putih dan makanan produk tepung lainnya.

Ketogenic berasal dari kata ketosis. Istilah ini menggambarkan sebuah keadaan ketika tubuh kita kekurangan glukosa darah sehingga akhirnya memecah protein dan lemak untuk menghasilkan energi. Misalkan dalam sehari kita hanya memakan 50 gram karbo. Kadar gula darah turun dan tubuh kekurangan energi. Setelah 3 atau 4 hari, tubuh akan mulai memecah protein dan lemak untuk menghasilkan energi sehingga berat badan pun berkurang.

Berikut manfaat diet Ketogenic:

  • Menurunkan berat badan. Diet ini biasanya langsung menampakkan hasil dalam 3-6 bulan pertama. Itu karena lebih banyak lemak yang dibakar menjadi energi ketimbang karbohidrat. Moms & Dads juga cenderung lebih sedikit makan karena merasa kenyang lebih lama dengan asupan protein dan lemak tinggi.
  • Memperlambat pertumbuhan sel kanker. Belum terbukti, tapi diperkirakan diet ini secara tidak langsung menurunkan kadar insulin. Sedikitnya asupan gula membuat tubuh langsung membakarnya sebagai energi dan tak ada sisa untuk disimpan, sehingga tubuh tidak memerlukan banyak insulin. Kadar insulin rendah diduga membantu melindungi tubuh dari sel kanker tertentu dan memperlambat pertumbuhannya. Tentu masih perlu diteliti lagi.
  • Mencegah penyakit jantung. Sulit dipercaya tapi ini mungkin terjadi karena penurunan kadar insulin yang menghentikan produksi kolesterol lebih banyak. Efeknya, risiko hipertensi berkurang begitu juga dengan pengerasan pembuluh darah, gagal jantung dan masalah jantung lainnya.
  • Mengurangi jerawat. Karbohidrat sering dikaitkan dengan masalah kulit sehingga mengurangi asupannya bisa menjadi solusi masalah kulit, termasuk jerawat. Sekali lagi karena penurunan insulin, yang bila kadarnya tinggi akan memicu peningkatan hormon lain.
  • Menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes. Diet ini cukup aman untuk pengidap diabetes tipe 2, tapi tidak cocok untuk diabetes tipe 1. Saat tubuh membakar lemak menjadi energi, tubuh menghasilkan senyawa bernama ketones. Terlalu banyak ketones pada darah akan membuat pengidap diabetes tipe 1 jatuh sakit.
  • Melindungi sel otak pada pengidap masalah otak, seperti epilepsy, Alzheimer dan Parkinson. Masih perlu diteliti, tapi diduga ketones membantu melindungi otak dari kerusakan sel.
  • Mengatasi polycystic ovary syndrome atau perbesaran indung telur akibat kadar insulin tinggi.
  • Meningkatkan stamina atlet saat berlatih, terutama pelari dan pembalap sepeda.

Selain beragam manfaat, diet Ketogenic juga memiliki efek kurang baik yang perlu diwaspadai. Yang paling jelas adalah penurunan kadar gula darah. Selain itu, bisa memicu konstipasi, batu ginjal dan masalah pencernaan seperti kenaikan asam lambung. Jadi, sebelum melakukannya, konsultasikan dulu pada dokter dan pastikan kondisi kesehatan Moms & Dads.

 

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *