Persalinan Normal Tingkatkan Risiko Anyang-anyangan
|Anyang-anyangan atau urinary incontinence ternyata lebih sering dialami Moms dengan persalinan normal ketimbang cara lain. Meskipun tidak menutup kemungkinan Moms yang menjalani operasi cesar juga mengalaminya.
Hasil ini disimpulkan oleh para periset di Finlandia dan baru saja dirilis oleh jurnal European Urology. Anyang-anyangan umum dialami Moms, dan risikonya meningkat karena faktor usia, obesitas hingga kehamilan. Para periset mengolah data dari 16 penelitian lainnya. Ditemukan, Moms dengan persalinan normal memiliki angka risiko lebih tinggi 8%. Angka ini dua kali lipat dari risiko pada Moms dengan persalinan cesar.
Kondisi ini ditandai dengan keluarnya urine tanpa bisa direm ketika perut mengalami tekanan. Contohnya, saat Moms melompat, bersin, batuk atau tertawa. Riset ini juga menemukan, Moms dengan usia lebih muda lebih mudah mengalami anyang-anyangan dan akan berlangsung lebih lama setelah melahirkan.
Selain itu, persalinan normal meningkatkan risiko urge incontinence sebesar 3% dibandingkan persalinan cesar. Urge incontinence ditandai dengan perasaan ingin buang air kecil mendadak, yang tak bisa ditahan.
“Riset ini membantu Moms dan ahli kandungannya memilih jenis persalinan yang akan dijalani,” ujar Riikka Tahtinen, konsultan obstetriks dan ginekologi Kuopio University Hospital, yang menulis hasil riset bersama Kari Tikkinen, adjunct professor di Helsinki University Hospital.
Hasil riset ini bukan berarti operasi cesar memiliki risiko yang lebih sedikit daripada persalinan normal. Kedua pakar ini sepakat, setiap metoda memiliki risiko masing-masing yang perlu Moms ketahui dan pertimbangkan bersama dokter ahli kandungan.
“Contohnya, operasi cesar yang terencana meningkatkan risiko bayi butuh perawatan darurat dan moms berisiko mengalami penggumpalan darah, pendarahan, juga kelainan pada rahim dan plasenta di kehamilan berikutnya,” papar Tahtinen. Sepertinya, anyang-anyangan lebih ringan dibandingkan deretan risiko ini ya, Moms.