Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Persalinan Cesar Menaikkan Risiko Alergi

Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Moms, ada dua faktor risiko alergi utama pada si kecil dan perlu Moms ketahui begitu merencanakan kehamilan.  Pertama, faktor genetik, dan kedua, faktor lingkungan. Persalinan cesar termasuk salah satu dari faktor risiko lingkungan yang bisa menyebabkan si kecil menderita alergi setelah lahir.

Banyak riset yang telah membuktikan hal ini. Salah satunya yang dilakukan Henry Ford Hospital dan  National Institute of Allergy and Infectious Diseases di Amerika Serikat pada 2013. Para periset menyimpulkan, si kecil yang dilahirkan lewat operasi cesar peluangnya lima kali lipat untuk menderita alergi dibandingkan bayi yang lahir lewat persalinan normal. Rata-rata mereka menderita alergi makanan yang mengganggu saluran cerna dan alergi terhadap lingkungan sekitar yang mengganggu sistem pernafasan atau asma.

“Riset ini mendukung hipotesa bahwa terpapar mikroorganisma di awal kelahiran mempengaruhi perkembangan sistem kekebalan tubuh. Kami yakin, paparan bakteri di jalan lahir bayi sangat berpengaruh baik pada sistem kekebalan tubuhnya,” ujar Christine Cole Johnson, Ph.D., MPH, ketua Henry Ford Department of Health Sciences sekaligus penulis utama riset saat itu.

Konsultan Alergi dan Imunologi Anak, Prof. DR. Budi Setiabudiawan, dr., SpA(k), M. Kes juga mengungkapkan bahwa persalinan cesar menyebabkan si kecil tidak terpapar bakteri-bakteri dari tubuh Moms yang mendukung perkembangan bakteri baik dalam ususnya. Akibatnya terjadi penundaan perkembangan bakteri baik dalam usus sehingga memicu perubahan perkembangan sistem daya tahan tubuh si kecil. “Risiko penyakit alergi pada si kecil pun meningkat,” ujar Prof. Budi di peluncuran kampanye Bunda Tanggap Alergi dengan 3K, di Jakarta, 5 April 2017.

Berbeda dengan faktor risiko lingkungan yang dapat dicegah, faktor risiko genetik tak bisa dihindari. Si kecil berisiko mengalami alergi bila Moms & Dads atau salah satunya juga menderita alergi tertentu. Menurut Prof. Budi, bila salah satu orangtua atau saudara kandung menderita alergi, berarti kemungkinannya sekitar 20-30 % si kecil alergi. Bila Moms & Dads alergi, peluangnya naik menjadi 60% dan bisa mencapai 80% bila Moms & Dads memiliki jenis alergi yang sama.

Tanpa riwayat alergi keluarga pun si kecil tetap berisiko mengalami alergi masa kanak-kanak sekitar 5-15%. Tapi bukan berarti selama hamil Moms perlu pantang makanan pemicu alergi secara umum. Moms hanya perlu menghindari makanan pemicu alergi pada diri Moms sendiri. Untuk si kecil, sebaiknya berikan variasi makanan selama hamil maupun menyusui agar asupan  gizinya terpenuhi. Jadi, lakukan 3K: Kenali, Konsultasikan dan Kendalikan alergi si kecil agar tumbuh kembangnya tetap optimal.

 

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *